Jejamo.com – Sebuah sindikat kejahatan internasional disebut telah melakukan pencurian terkoordinasi dengan melibatkan 100 orang. Mereka telah menarik uang tunai secara bersamaan dalam waktu kurang dari tiga jam. Akibatnya, hampir 13 juta dollar AS atau sekitar Rp 176,6 miliar ludes dari mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tokyo dan 16 prefektur di Jepang.
Pencurian itu melibatkan ribuan penarikan yang terkoordinasi, seperti dilaporkan situs berita The Guardian, Senin, 23/5/2016. Anggota sebuah sindikat kejahatan internasional diduga mencuri lebih dari 1,4 miliar yen atau sekitar 12,7 juta dollar AS dari mesin ATM di Jepang dalam waktu kurang dari tiga jam.
Polisi yakin bahwa sebanyak 100 orang, dan tak ada satu pun yang telah ditangkap, bekerja bersama-sama.
Para pelaku diduga menggunakan kartu kredit palsu yang berisi rincian rekening ilegal yang diperoleh dari sebuah bank di Afrika Selatan. Menurut polisi Jepang, komplotan pelaku itu menggunakan kartu palsu di 1.400 ATM di berbagai kota di Negeri Sakura itu.
Setiap pelaku melakukan penarikan 100.000 yen, batas maksimal yang ditentukan oleh mesin ATM. Polisi Jepang telah meminta pihak berwenang di Afrika Selatan, melalui Interpol, untuk memastikan bagaimana informasi kartu kredit itu bisa diperoleh.
Data transaksi pengambilan dari ATM menunjukkan bahwa para penjahat menggunakan informasi untuk 1.600 kartu kredit yang dikeluarkan oleh sebuah bank Afrika Selatan.
Harian Yomiuri Shimbun melaporkan, penarikan dimulai setelah pukul 05.00 hari Minggu lalu, dengan penarikan terakhir pada hari yang sama pada pukul 08.00 waktu setempat di Jepang.(*)
Kompas.com