Jejamo.com, Bandar Lampung – Guru Sekolah Dasar (SD) Islamiyah Bandar Lampung, Dra. Mardhiah mengaku sudah 20 tahun bekerja sebagai guru. Namun penghasilan yang diterima tidak sebanding dengan pengabdiannya yang hampir seperempat abad.
“Saya bekerja di sini sudah 20 tahun dan salary yang saya terima hanya sebesar Rp. 1 juta. Tapi Alhamdulillah saya sudah dapat sertifikasi guru dari Disdik kota Bandar Lampung,” katanya saat di wawancarai Jejamo.com di ruang kerjanya, Sabtu, 2/4/2016.
Menurutnya, dirinya memilih bertahan menjadi guru di SD swasta Islamiyah karena dekat dengan rumah dan bercita-cita menjadi tenaga pendidik bagi penerus putra-putri bangsa.”Mau diapakan lagi, dari dulu saya memang sudah bercita-cita untuk menjadi guru,” kata wanita berhijab ini.
Ia menjelaskan, murid SD swasta Islamiah pada tahun 1990an masih ramai diminati oleh orang tua murid dan belum adanya sekolah saingan serta tidak adanya dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) dari pemerintah setempat.
Namun, seiring berjalannya waktu, mulai banyaknya sekolah negeri yang mulai menggratiskan dana pendidikan serta masuknya dana BOS, akhirnya, lambat laun murid SD swasta Islamiyah mulai terlihat sepi. “Mudah-mudahan ada yang mau ngebantu untuk mensejahterakan guru maupun murid disini,” ucapnya.
Dia berharap, Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN dapat lebih memperhatikan nasib guru dan murid SD swasta Islamiyah.
“Sekolah kami dapat bantuan dari program pak wali, seperti Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tetapi sekolah kami hanya empat orang murid saja yang mendapat bantuan tersebut.
Kalau bisa BSM untuk muridnya bisa lebih banyak lagi supaya banyaknya wali murid yang datang kesini untuk menyekolahkan anaknya,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com
