Jejamo.com, Bandar Lampung – Provinsi Lampung mulai Januari 2016 resmi bergabung dengan pasar bebas di kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berbagai upaya dilakukan untuk menghadapi persaingan ini.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung, Ferynia mengatakan, sosialisasi tentang MEA sudah dilakukan di Lampung, mulai dari kalangan mahasiswa, pelaku usaha dan masyarakat umum. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk diskusi maupun publikasi melalui media.
“Upaya menghadapi persaingan global terus kami lakukan, agar Pemprov Lampung tidak tertinggal dengan negara ASEAN lainnya baik dibidang jasa ataupun produk,” ungkapnya kepada jejamo.com, Rabu 16/12/15.
Pihaknya mengklaim Lampung siap menghadapi MEA. Hal ini dilihat dari data expor dan impor Lampung tahun 2015. Meski diakuinya produk impor dari negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam, masih cukup mendominasi di Lampung.
“Kalau impor barang pangan tidak besar, yang besar adalah alat mesin, pakan ternak, aksesoris pakaian, dan peralatan rumah tangga,” ucapnya.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com