Jejamo.com, Lampung Utara – Sebanyak 229 kepala keluarga di Desa Ogan Jaya, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara kini hidup dengan rumah tidak layak huni. Rumah yang kebanyakan dibangun sejak tahun 1969 hingga 1970 hingga kini banyak yang belum direhab. Selain tak layak huni, rumah-rumah tersebut membahayakan keselamatan penghuninya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Desa Ogan Jaya, Ujang Margani kepada Jejamo.com, di kediamannya, Sabtu, 3/9/2016. “Banyak rumah yang dindingnya geribik, ada yang pelupuh, ada yang papan susun sirih, lantai tanah, atap genteng campuran asbes dan seng, WC mereka juga masih cempelung,” ujar Ujang.
Menurut Ujang pihaknya telah dua kali mengajukan usulan agar rumah-rumah warga ini mendapat perbaikan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara. Namun hasilnya hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan. “Sampai sekarang belum ada tanda-tanda ada bantuan yang akan diberikan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kebanyakan warga Ogan Jaya yang tak mampu bekerja sebagai buruh penderes karet. Sejak pagi biasanya mereka sudah beraktivitas menderes. Harga karet yang jeblok saat ini juga semakin menekan perekonomian mereka.
Hal ini juga yang membuat tingkat kriminalitas di daerah ini kian meningkat. Banyak pencuri motor yang berkeliaran di sekitar kampung. Bahkan motor penderes yang sedang diparkir di dalam kebun juga tak luput dari pencurian.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Janroma, wartawan Jejamo.com.