Jejamo.com, Kota Metro – Sebanyak 34 siswa-siswi SMA dan SMK se-Kota Metro menjalani tradisi tantingan dan karantina sebagai calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di LEC Kartika Metro.
Tradisi tantingan sendiri merupakan prosesi adat Jawa yang diadopsi menjadi prosesi simbolis penerimaan calon anggota paskibraka. Kegiatan ini menjadi bagian pradiklat persiapan pengibaran bendera merah putih pada perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia (RI).
Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Metro, Fajar Nasution, mengatakan, calon anggota Paskibraka Kota Metro menjalani tradisi tantingan dan karantina di LEC Kartika hingga sepekan ke depan.
“Yang masuk di Desa Bahagia ini ada 34 orang, terdiri dari putra dan putri yang berasal dari SMA dan SMK se-Kota Metro. Jadi, Desa Bahagia ini ditandai dengan tradisi tantingan ya. Tradisi tantingan ini kan simbol dimulainya Diklat Paskibraka, ya hampir di seluruh Indonesia memang seperti itu, dan di Kota Metro sendiri itu kita mulai pada hari ini,” kata Fajar, Rabu, 9/8/2023.
Fajar juga mengatakan, bahwa selama proses karantina, seluruh calon anggota Paskibraka diberi pelatihan fisik, kedisiplinan, hingga materi wawasan kebangsaan.
“Dan itu tidak serta-merta hanya latihan fisik atau baris-berbaris, tidak. Tetapi nanti juga akan ada materi kebangsaan, kemudian materi dari pihak Kodim, Polres, dan Bapak Wali Kota, jika nanti beliau berkenan untuk mengisi materi kepada adik-adik calon pasukan pengibar bendera pusaka di Kota Metro,” tukasnya.
Tim Paskibraka Kota Metro sendiri telah menyeleksi dan menyumbang tiga anggota paskibraka putri, hasil seleksi ketat yang dilakukan di sejumlah SMA/sederajat untuk mengisi formasi paskibraka di tingkat Provinsi Lampung.(*) (Anggi)
