Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

75 tahun John Lennon, Ini Dia Alasan Pembunuhannya

bintang
35 Tahun Setelah Kematinnya Fans Setia John Lennon Masih Merayakan Hari Lahir Sang penyanyi Legendaris Tersebut | Bintang.com

Jakarta, Jejamo.com – Tewas ditembak mantan penggemarnya yang sakit hati 35 tahun yang lalu, tak menyurutkan semangat fans John Lennon untuk mengenang hari lahir idola mereka. Jika masih hidup, Jumat, 9/10/2015 kemarin, usia John Lennon genap 75 tahun. Lalu apa motif pembunuhan pelantun Imagine ini sesungguhnya??

Chapman yang kala itu berusia 25 tahun, membunuh John Lennon dengan senjata revolver kaliber 38 yang sudah disiapkannya sedari rumah. Chapman menghabisi nyawa Jhon dengan lima tembakan ke arah tubuh sang musikus legendaris kelahiran Liverpool, Inggris tersebut, hingga ahirnya ia harus meregang nyawanya satu jam kemudian.

Anehnya, setelah menembak John Lennon, Chapman tidak meninggalkan tempat kejadian. Chapman tetap di sana sambil membaca novel Catcher in The Rye karya J. D. Salinger sampai polisi datang menangkapnya.

Dalam interogasinya, Chapman bahkan mengakui bahwa karakter fiksi Holden Caulfield yang apatis, sarkas, dan anti-kepalsuan dalam novel itu telah menjelma ke dalam dirinya.

“Aku yakin sebagian besar dari diriku adalah Holden Caulfield, tokoh utama dalam buku ini. Sebagian kecil dalam diriku pasti adalah iblis,” ujarnya, Seperti dikutip Tempo.co.

Pembunuhan yang telah direncanakan lebih dari tiga bulan ini dipicu oleh obsesi Chapman yang berlebihan terhadap John Lennon dan kelainan mental Chapman. Chapman adalah pengagum fanatik The Beatles dan memandang John Lennon sebagai sosok pahlawan. Namun semua kekaguman itu berakhir saat John Lennon membuat pernyataan kontroversial di media bahwa The Beatles “lebih populer dari Yesus”.

Chapman pun semakin membenci John Lennon setelah ia meninggalkan The Beatles. Ketika merilis album solo, menurut Chapman, John Lennon jadi banyak bicara soal kepalsuan dan menyudutkan religiusitas seperti dalam lagunya Imagine dan God.

“Dia pikir dia itu siapa? Dia bicara soal Tuhan, surga, dan The Beatles? Dia mengatakan tidak percaya pada Yesus dan semacamnya? Saat itu, pikiranku disesati oleh kemarahan dan kemurkaan,” ujar Chapman dalam pengakuannya.

Pada tahun 2012 silam, Chapman dipindahkan ke Wende Correctional Facility, di Alden, New York. Karena perbuatannya, Chapman mendapat hukuman penjara seumur hidup. Chapman mengakui dirinya bersalah.

“Saya minta maaf karena menyebabkan kepedihan ini. Saya minta maaf karena menjadi orang bodoh dan memilih jalan yang sesat demi kejayaan,” ujar Chapman pada 2014 lalu.(*)

Populer Minggu Ini