Jejamo.com, Bandar Lampung- Sekitar 80 pucuk senjata api rakitan yang diserahkan secara sukarela oleh warga Mesuji dan Jabung, belum diserahkan ke Polda Lampung.
Kini, puluhan senjata api itu masih berada di Markas Komando Resot Militer Korem 043 Garuda Hitam Bandar Lampung.
Disinggung mengenai hal ini, Kolonel Inf Joko P Putranto mengaku belum bisa memberikan komentar. Ia hanya mengatakan bahwa akan menghubungi media jika senjata hendak diserahkan.
Ia memaparkan, penyerahan senjata api dari masyarakat Mesuji merupakan hasil inisiatif tokoh adat, toko masyarakat dan beberapa anggota dewan setempat dalam rangka memperbaiki nama baik wilayah Mesuji dan Jabung.
“Tujuannya menghapus stigma negatif kampung begal dan pengimpor begal, saya pikir itu sangat mengganggu dan perlu upaya untuk merubah image tersebut,” ujar Joko kepada jejamo.com, usai sertijab di Korem 043, Senin, 1/2/2016.
Selain itu, Ia juga mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama mengumpulkan senja api yang dimiliki warga Mesuji dan Jabung.
“Dua wilayah itu favorit saya, sebelumnya warga Mesuji sudah lebih dahulu menyerahkan senjata api secara sukarela dan terkumpul 30 pucuk senjata api rakitan,” urainya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat ini masyarakat Mesuji pun akan melakukan hal yang sama. “Informasi dari Komandan Kodim Tulangbawang, akan ada lagi penyerahan sekitar 30 senjata api dari warga Mesuji. Mudah-mudahan masyarakat Jabung pun akan mengikuti jejak ini,” harap Inf Joko.
Menurut Joko, sebenarnya bukan dua wilayah itu saja yang memiliki senjata api dan sejata yang dikumpulkan belum diserahkan ke Polda Lampung.
“Masih ada sekitar 80 pucuk senpi yang belum kami serahkan, dan senpi tersebut seperti biasa senjata api rakitan. Tapi, ada dua senjata dari pabrik berjenis mauser kaliber 7,62 dan satunya lagi belum saya liha,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
