Jejamo.com, Tanggamus – Kompleksnya permasalahan wanita penyandang disabilitas tinggal sebatang kara yang melahirkan dua anak tanpa kejelasan bapak kandungnya membuat para pihak urun rembuk.
Urun rembuk dilakukan di balai Pekon Tanjungagung, Kecamatan Kotaagung Barat. Jumat (26/6).
Kapolsek Kotaagung AKP Muji mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dan mengungkap orang yang mengahmili perempuan itu.
Menurut dia, ini sudah viral dan menjadi blunder. Bahkan ini sudah terjadi sejak lama.
Ia menyayangkan kenapa masyarakat tidak peduli dengan kejadian di sekitarnya. Ia malah heran media yang tahu terlebih dahulu
“Saya baru tahu dari pemberitaan media karena belum ada laporan dari aparatur pekon ataupun masyarakat setempat. Ke depan masyarakat khususnya pamong pekon semakin peduli dengan warga. Jangan ada pembiaran, harus berani melapor jika ditemukan hal serupa,” kata dia.
demikian harapnya.
Ketua Pelaksana Harian TP2A Ratna mengatakan, pemerkosa harus diungkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Dia mengatakan, akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus ini.
Jika tidak ditindak, tidak tertutup kemungkinan diulangi lagi, apalagi ini sudah masuk skala nasional.
Ketua LKS Alamanda Tanggamus, Roswati menyampaikan, dia akan mengupayakan agar korban mendapatkan bantuan disabilitas dan pembinaan..
Menurut Roswati, dia akan memasukannya ke data aplikasi Sipede penyandang disabilitas.
“Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa terealisasi,” kata dia.
Dia berharap kepada pihak pekon agar melaporkan jika mengetahui ada penyandang disabilitas di pekon itu. [Zairi]