Jejamo.com, Bandar Lampung – Bagi Zahra, menjalani sesi foto sekadar mengisi waktu luang. Ia belum menjadikan kegiatan itu sebagai jalan buatnya menjadi foto model.
Meski ada peluang menjadi model khusus hijab, Zahra belum mau menjalaninya sampai sejauh itu.
Anak kedua dari empat bersaudara itu mengatakan, ia masih fokus pada kuliahnya di Pendidikan Islam Anak Usia Dini di Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung.
Perempuan manis kelahiran Bandar Lampung pada 9 April 2001 ini sempat menghabiskan
masa kecil di Dipasena.
“Kebetulan bapak dan ibu pernah kerja lama di sana. Jadi masa kecil aku di sana,” ujarnya kepada jejamo.com hari ini.
Zahra bilang ia awalnya tak mengenal dunia foto semacam ini. Ia mengaku awalnya hanya coba-coba.
Ia memang pernah difoto dengan kamera ponsel. Namun, ketika tawaran dari fotografer Ikhsan datang, ia menyanggupi.
Zahra mengaku, pengalamannya masih hijau banget. Ia baru dua kali menjalani sesi foto. Baik indoor maupun outdoor.
Meski kuliah di pendidikan, Zahra ingin menjadi pengusaha. Itu mungkin turun dari bapak dan ibunya yang saban hari menjadi pengusaha kue dan menitipkan ke beberapa tempat di dekat rumahnya di Kelurahan Sawahlama, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Enggak kepengen jadi guru PAUD, kan pendidikannya itu?
“Hehehe, iya itu mah dah pasti. Kalau guru kan enggak seharian kerjanya. Masih ada waktu buat jadi pengusaha,” kata gadis berdarah Jawa dan Sunda ini.
Zahra mengatakan, ia akhirnya menyukai foto karena ingin mencoba sesuatu yang baru.
Sebab, mendapat pengalaman baru itu penting.
“Sempat juga kepikiran mau ikut pemilihan Putri Hijab tapi belum deh untuk tahun ini,” kata dia.
Zahra kini bekerja juga di sebuah usaha laundry tak jauh dari rumahnya.
“Selingan aja, lagian kuliah juga masih dari rumah,” kata dia.
Zahra yang punya akun Instagram @ridliyazahra ini mengatakan, saat difoto banyak diarahkan fotografer. Ia mengaku masih banyak belajar untuk difoto di depan kamera.
Zahra mengatakan, ia sebetulnya tipikal yang periang dan ramai. Namun, untuk mereka yang baru mengenalnya, pasti mengiranya pendiam.
“Ya lihat orangnya dulu. Kalau asyik ya nyambung, aku bisa rame, hahaha,” kata dia.
Yang jelas, ia tak menolak ketika ada yang mengajaknya foto. Namun, tetap dengan hijab.
“Kalau pakaian pas difoto pengen yang simpel-simpel aja,” kata dia.
Jika dibandingkan dengan indoor, outdoor lebih ia sukai. Ia mengatakan, difoto di alam terbuka membuatnya lebih enjoy.
“Aku bisa lebih lepas kalau outdoor,” kata dia.
Sedangkan jika di dalam ruangan, fotografer mesti butuh pencahayaan tambahan. Meski begitu, kedua-duanya ia ambil jika ada yang menawarinya foto.
So, foto-foto buat dara manis ini memang mengisi waktunya yang banyak yang kosong.
Kalau hati masih kosong juga, Zahra?
“Masih, hehehe,” pungkasnya.
Ok deh Zahra, sukses ya buat kuliah dan foto-fotonya. []