Jejamo.com, Bandar Lampung – Perkumpulan Pelaku Pariwisata Lampung (Perpal) mengajak semua pihak untuk terus aktif di masa kenormalan baru. Membangkitkan pariwisata melalui kegiatan “Geliat Pariwisata Lampung” yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu 15 Agustus 2020 mendatang.
Ketua Panitia Geliat Pariwisata Lampung Hafiz Ali mengatakan, kegiatan sehari ini akan berlangsung di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran.
Peserta pun dibatasi hanya 300 orang dari instansi terkait dan pelaku pariwisata Lampung. Ditambah 50 orang panitia, sehingga total ada 350 orang yang ikut serta.
“Kami ingin menginformasikan kepada wisatawan luar Lampung bahwa di masa kenormalan baru ini para pelaku pariwisata di Lampung siap menerima wisatawan. Tentu saja dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku,” kata Hafiz.
Dia juga menyampaikan berbagai sektor pariwisata di Lampung sudah menerapkan protokol kesehatan. Seperti melakukan imbauan pemerintah untuk mengurangi resiko penularan covid 19. Seperti menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak.
“Kami ingin membangkitkan kembali industri pariwisata Lampung yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Acara ini juga sekaligus menjadi media silaturahmi. Kami mengundang berbagai pelaku pariwisata Lampung. Mulai dari sektor transportasi pariwisata, tour & travel, pemandu wisata, pengelola obyek wisata, sentra oleh-oleh Lampung, hotel, dan restoran,” jelas Hafiz.
Acara ini rencananya akan dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim di Taman Wisata Lembah Hijau Bandar Lampung. Dilanjutkan dengan konvoi bus pariwisata menuju Pantai Mutun di Pesawaran. Lalu kembali ke Lembah Hijau.
Di Pantai Mutun seluruh peserta akan mengikuti kegiatan simulasi protokol kesehatan. Sedangkan di Lembah Hijau berdiskusi santai bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Hafiz Ali menerangkan acara yang diadakan oleh Perpal ini sudah sesuai dengan anjuran dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
“Jadi, sebelum tempat wisata kembali diibuka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Antara lain harus ada standar operasional prosedur (SOP), melakukan simulasi untuk menjalankan SOP, dan melakukan uji coba,” terang Hafiz.
“Setelah melakukan simulasi menjalankan SOP, barulah kita memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” lanjutnya.
Sedangkan Perpal sendiri, kata Hafiz, berawal dari silaturahmi yang terjalin secara harmonis dan berkesinambungan di antara pelaku pariwisata yang ada di Lampung.
“Kita harus terus membangun sikap optimis agar sektor pariwisata bisa memanfaatkan momentum untuk bangkit segera setelah kelesuan berakhir,” harap Hafiz.
“Dan perlu diingat bahwa bisnis pariwisata itu adalah bisnis kepercayaan. Masyarakat luas dan wisatawan ingin merasa aman saat berwisata. Untuk itu, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Lampung harus bisa menunjukkan dan membuktikan sudah menjalankan protokol kesehatan dengan tanggung jawab,” pungkasnya seperti dalam rilis yang diterima Jejamo.com.(*)