
Jejamo.com, Lampung Selatan – Lomba mural dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan di Kebun Edukasi rumah dinas bupati Lampung Selatan sejak Rabu pagi, 26/3/2020, mulai pukul 08.00 WIB diikuti oleh 881 peserta mulai tingkat SMP, SMA/SMK, perguruan tinggi, dan masyarakat umum.
Di hari kedua pelaksanaan lomba, pada Kamis, 27/8/2020, giliran peserta kategori perguruan tinggi atau mahasiswa dan kategori umum adu kreatifitas untuk menjadi yang terbaik.
Bertemakan Indonesia Maju, para peserta dengan kreatifitasnya melukiskan karyanya lewat media dinding dengan beragam alat lukis yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Seperti, cat dinding, cat minyak, kuas, tangga dan lain-lain.
Sub tema yang dipilih pun beragam. Seperti pariwisata, pembangunan, sain dan teknologi, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, kemaritiman, pendidikan, dan kearifan lokal.
Salah satu peserta kategori umum yang ditemui tim Diskominfo Lamsel, bernama Ibnu dari tim Raptor Metro mengaku sudah sering mengikuti lomba kreasi mural.
“Sudah sering ikut. Kemarin 2019 ikut lomba yang diadakan KPU Provinsi Lampung. Alhamdulillah juara 1,” terang pria lulusan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta jurusan Pendidikan Seni ini.
Meski sudah sering mengikuti perlombaan mural, Ibnu merasa lomba mural seperti itu selalu memiliki tantangan tersendiri baginya. Sebagai seniman muda ia merasa terpanggil untuk menyalurkan ide dan kreatifitasnya. Terlebih hal itu mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat.
“Seni itu tidak hanya ada di pameran. Tapi di jalan dan tempat seperti ini pun bisa. Karena dalam seni juga ada edukasinya. Apalagi ini kita ikut membantu memperindah kebun edukasi di Lampung Selatan,” tuturnya.
Kepada tim ini, Ibnu yang datang dari Kota Metro bersama Hero partner satu timnya, sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang telah memberikan ruang bagi para seniman untuk menuangkan karya dan kreatifitasnya.
“Kegiatan seperti ini bagus sekali. Karena merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan bagi masyarakat pecinta seni. Selain juara, tetapi temu antar seniman dan silaturahmi itu yang penting,” katanya.
Sementara disinggung mengenai kunci juara, Ibnu menjawab dengan santai. “Ya biasa aja. Ikutin tema sih iya, tapi kita hanya mencoba lain daripada yang lain. Kalau yang lain lurus-lurus, kita belok sendiri,” jawabnya dengan senyuman.
Sementara, seniman asal Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Aden mengaku baru pertama kali mengikuti perlombaan mural yang diadakan secara umum. Meskipun sudah terbiasa melukis di media dinding, lomba mural itu menjadi pengalaman pertamanya ikut lomba.
“Baru ini ikut lomba. Biasanya upahan, melukis di dinding rumah-rumah orang, sekolah atau pesanan,” ungkapnya.
Aden yang datang bersama rekannya, Topik dari tim Anima juga sangat mengapresiasi diadakannya lomba mural tersebut.
Selain menjadi ajang silaturahmi pecinta seni, dengan lomba itu menurutnya dapat menggali potensi seniman-seniman yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kalau lomba pasti ingin juara. Tetapi esensi dari lomba ini ada yang perlu digali. Bagaimana menggali potensi seniman lokal yang ada di daerah yang selama ini tidak terlihat,” katanya.(*)