Jejamo.com, Lampung Selatan – Calon wakil bupati Lampung Selatan Antoni Imam menolak fee proyek jika terpilih bersama pasangannya Tony Eka Candra. Sebab, fee proyek membuat kualitas pembangunan menjadi rendah. Jalan yang dibangun dengan uang yang sudah dipotong fee proyek buat pejabat pasti cepat rusak. Sebab, materialnya sudah dikurangi.
Hal itu dikemukakan Antoni Imam tadi malam saat bertemu warga di Jalan Lumayan, Candimas, Natar, Lampung Selatan, Minggu, 30/8/2020.
Anggota DPRD Lampung itu bilang, pembangunan akan berjalan optimal jika kepala daerah dan wakil kepala daerah komitmen menolak segala bentuk suap. Ia dan Tony Eka Candra sudah berkomitmen menolak segala bentuk pemberian kepada kepala daerah dan wakilnya.
Pengusaha dan kontraktor yang ingin membantu pemerintah bisa mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR)-nya langsung kepada warga. Misalnya pemberian ambulans kepada setiap desa.
“Supaya publik tahu, di badan mobil ditulis pemberian dari pengusaha atau perusahaan apa. Jadi, masyarakat tahu bahwa itu wujud CSR perusahaan,” kata Antoni Imam.
Antoni Imam bilang, dengan menghilangkan fee proyek, pengusaha juga akan tenang dalam melaksanakan pembangunan yang didapatkan dari pemerintah.
“Kualitas pengerjaan proyek akan baik karena tidak ada duit yang mesti disetor,” kata kader PKS itu.
Pilkada Lampung Selatan akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020. Tony Eka Candra dan Antoni Imam diusung Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).(*) [Sugiono]
