Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) secara tegas menolak aktivitas lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) di lingkungan kampus.
Presiden BEM Unila Bambang Irawan mengungkapkan, kegiatan LGBT dikhawatirkan dapat merusak moral bangsa. Untuk itu, bersama ratusan mahasiswa lainnya ia melakukan aksi damai menolak kegiatan LGBT, Kamis 3/12/2013.
“Kami menolak kehadiran LGBT. Sebab dari sisi agama, hukum dan budaya lokal tidak ada yang mengatur serta melegalkan pernikahan sesama jenis,” ujar Bambang di gedung Rektorat kemapus setempat, Kamis. 03/12/2013.
Menurut Bambang, LGBT dapat merusak karekter bangsa dan merusak moral. Jika kegitan ini masih terus berlanjut, ia mengancam akan menggelar aksi demo yang lebih besar lagi.
Telah diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Unila yang tergabung dalam aliansi mahasiswa melakukan aksi damai menolak kegiatan lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT).
Aksi damai ini berlangsung di depan gedung Rektorat Unila, Kamis 03/12/2015 lalu berkeliling ke semua fakultas di Unila. Mereka terdiri dari BEM fakultas se-Universitas Lampung.
Di setiap fakultas, masing-masing BEM Fakultas BEM telah menunggu dan kemudian bergabung dengan massa mahasiswa yang lain. Dari pantauan jejamo.com, ratusan mahasiswa berjalan menuju gedung rektorat Unila.
Mahasiswa membawa atribut seperti bendera organisasi, banner dan spanduk bertuliskan penolakan atas LGBT di lingkungan kampus Unila.
Mahasiswa menuntut kepada rektor agar acara seminar LGBT tidak dilaksanakan di lingkungan kampus. Diorasinya, sejumlah mahasiswa meminta rektor agar memberikan penjelasan atau menyampaikan orasinya terkait kegitan LGBT.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
