Jejamo.com, Bandar Lampung – Sehubungan dengan telah terjadinya insiden penusukan atas Syekh Ali Jaber oleh seorang pemuda bernama Alvin Andrian di Masjid Falahuddin Kota Bandar Lampung pada hari Ahad, 25 Muharam 1442H/13
September 2020, maka Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indoneia Provinsi Lampung menyatakan sikap/pandangan.
Pertama, turut prihatin dan mengecam keras insiden tersebut, karena ini merupakan
tindakan kriminal yang dapat mengganggu kegiatan dakwah Islam, dan nama baik daerah.
Kedua, meminta aparat Kepolisian Daerah Lampung agar secepatnya mengungkap dan mengumumkan motif dibalik insiden ini, serta bekerja secara profesional dan melibatkan pihak-pihak berkompeten yang dibutuhkan, sehingga perkara ini menjadi jelas dan terang.
Ketiga, meminta aparat Kepolisian Daerah Lampung agar tidak tergesa-gesa menyimpulkan pelakunya adalah orang kurang waras/terganggu jiwanya karena akan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat Lampung.
Lalu keempat, kepada pelaku penusukan agar dikenakan hukuman sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia.
Kelima, umat Islam harus tenang dan rasional dalam menyikapi insiden ini, menyerahkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan proses hukum, dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri.
Dan keenam, meminta masyarakat Lampung terus bersatu dan tidak terpengaruh terhadap provokasi-provokasi yang mungkin timbul dari insiden ini.
dan ketujuhm, kepada masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di masa
pandemi Covid-19 yang melibatkan orang banyak agar mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dan berkoordinasi/melibatkan pihak keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setempat.
MUI Lampung juga mengajak umat untuk berdoa semoga para pelaku dakwah senantiasa dilindungi oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan khususnya Syekh Ali Jaber segera diberikan kesembuhan serta insiden seperti ini tidak terjadi kembali, khususnya di Provinsi Lampung.
Surat pernyataan ini ditandatangani Ketua MUI Lampung Khairuddin Tahmid dan Sekretaris Basyaruddin Maisir AM.(*)
