Jejamo.com, Kota Metro – Aksi demonstrasi Paguyuban Pedagang Pasar Shopping dan pedagang kaki lima (PKL) Kota Metro pada Senin 14 September lalu ditanggapi serius PT Nolimax Jaya.
Berdasarkan surat perjanjian yang telah disepakati bersama, pihak PT Nolimax Jaya yang membangun proyek pagar pembatas Pasar Shopping-Mega Mall tidak akan membangun pagar selama empat bulan ke depan. Hal itu juga dikarenakan Kota Metro memasuki tahapan tahun politik.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Metro, Ahmad Khuseini, menjelaskan pihaknya telah mengajak perwakilan pedagang untuk bermediasi menyepakati bahwa dalam empat bulan ke depan tidak akan dilakukan pembangunan maupun aksi lanjutan dikarenakan masuknya tahapan Pilkada Metro 2020.
Senada dengan Khuseini, Humas PT Nolimax Jaya, Uzenda, mengatakan sesuai dengan adendum III pihaknya tidak akan melakukan pembangunan, walaupun itu dilakukan di tanah hak milik PT Nolimax Jaya.
“Sesuai dengan adendum III kita tidak akan melakukan pembangunan. Meski pembangunan pagar itu di tanah milik kami sendiri. Kami juga telah menyiapkan tempat penampungan sementara bagi pedagang yang lapaknya akan kami jadikan pagar,” kata Uzenda, Selasa, 15/9/2020.
Dia menjelaskan, tanah yang akan dibangun pagar itu merupakan tanah dengan hak milik PT Nolimax Jaya. Sempat dilakukan pengukuran, namun digagalkan karena adanya penolakan.
“Yang akan kita bangun itu sebelah barat, di mana yang ada pagar seng sekarang ini. Kemarin ketika petugas hanya akan mengukur digagalkan karena adanya penolakan dari para pedagang. Namun, ke depannya akan tetap kita bangun, karena itu memang hak milik kami PT. Nolimex Jaya,” tegasnya.
Sebelumnya Paguyuban Pedagang Pasar Shopping dan pedagang kaki lima (PKL) Kota Metro menggelar aksi demonstrasi menolak pembangunan pagar tersebut. Para pegadang merasa bakal dirugikan dengan keberadaan pagar yang akan membatasi Pasar Shopping dan Mega Mall.(*)[Abid Bisara]