Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Webinar Waspada Seks Bebas dan LGBT Gelaran FKAR Bandar Lampung, Predator Seksual Bidik Boarding School dan “Ikhwan”

Webinar FKAR Bandar Lampung soal mewaspadai seks bebas. | Dokumentasi

Jejamo.com, Bandar Lampung – Perilaku seksi bebas dan kecenderungan menjadi LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) juga mengancam boarding school.

Dengan sistem asrama, perilaku seks bebas dan LGBT kemungkinan besar bisa menyusup ke penghuni boarding school. Termasuk islamic boarding school.

Tanpa pengetatan penggunaan media sosial dan ponsel, perilaku seks bebas dan LGBT ini makin besar peluangnya untuk masuk.

Demikian sebagian paparan Direktur Center of Gender Studies yang juga Ketua Kajian Aliansi Cinta Keluarga (Aila) dokter Dina Dewi Kania dalam webinar malam ini yang dihelat Forum Kerja Sama Alumni Rohis (FKAR) Bandar Lampung.

Dinar mengatakan, interaksi yang tidak dikawal dengan ketat memungkinkan adanya perubahan perilaku seksual menjadi bebas dan menyimpang.

Di beberapa kota bahkan ada komunitas LGBT yang sudah terang-terangan. Ini, kata Dinar, menjadi tantangan orangtua dalam melindungi anak-anak mereka dalam perilaku demikian.

Yang mencengangkan, kata Dinar, dari hasil wawancara dengan eks LGBT ia mendapati ada juga kelompok yang mengkaji perilaku mereka di dalam Alquran dan mencari pembenaran.

“Bahkan, itu yang tergolong ikhwan atau pria muslim yang tergolong religius. Itu kita dapati dari hasil riset. Jadi, perilaku semacam ini bisa menjangkiti siapa saja. Tidak menutup kemungkian mereka yang dikenal alim,” kata dia.

Dinar menegaskan, mesti ada pembatasan sebaran informasi pribadi di media sosial. Ini meminimalkan predator seksual membidik calon mangsanya. Peran orangtua dan sahabat menjadi penting. Sehingga, curhat remaja dan anak-anak lebih banyak ke orangtua atau sahabat dekat ketimbang menceritakan semua di media sosial.

Dinar menambahkan, perilaku ini bisa disembuhkan selama ada perasaan bersalah dari mereka yang melakukan itu.

Adanya perasaan bersalah membuat pikiran para pelakunya bisa dibenahi. Sebab, ada kesadaran bahwa yang dilakukan itu salah.

Yang sulit diubah jika pelaku seks bebas dan LGBT tidak merasa bahwa apa yang mereka jalani selama ini salah dan dosa. [Sugiono]

Populer Minggu Ini