Jejamo.com, Kota Metro – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kembali bertambah signifikan di Kota Metro. Per Selasa, 10/11/2020, seperti disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kota Metro, pasien positif bertambah 10 orang yang 3 di antaranya siswa SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Metro.
Sebagian besar dari pasien tersebut merupakan hasil tracing dari pasien yang sudah lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini disampaikan langsung juru bicara Covid-19 PJ Sekda Misnan saat ditemui diruangnya Selas 10/11/2020.
“Hari ini bertambah lagi 10 kasus, mereka adalah AS (41) warga Iringmulyo Metro Timur, yang bekerja di Jakarta dan akan menjalani operasi di Kota Metro, saat ingin menjalani operasi AS dilakukan rapid dan swab dan hasilnya positif Covid-19 pada 9 November 2020, kemudian RD (20) adalah warga Imporo Metro Pusat, RD adalah hasil tracing dari pasien nomor 68 yang merupakan ayahnya, lalu ED (57) warga Imporo Metro Pusat yang juga adalah trecing dari nomor 68, sedangkan RMF(1) dan YO (27) adalah warga Yosodadi Metro Timur hasil tracing dari pasien nomor 70,” kata Misnan.
Selanjutnya Misnan menjelaskan dari kesepuluh penambahan terbanyak didominasi wilayah Metro Timur.
“Adapun lanjutannya adalah LS(41) warga Yosorejo Tidak ada kontak dengan pasien terpapar, namun suami LS berdomisili Bandar Lampung dan bekerja di Pengadilan Agama Lamtim, LS saat itu mengeluh batuk,pilek dan hilang rasa penciuman, setelah di rapid dan swab hasilnya positif Covid-19, kemudian FJ (13), SEY (19), WM (12) adalah siswa asrama SMP Ahmad Dahlan Mulyojati Metro Barat, adapun kronologis nomor 84 sampai 87 pada tanggal 21 Oktober pihak sekolah mengutus tiga orang ustaz dan dua siswa melayat TW, yang meninggal dengan status Covid-19,” ujar Misnan.
Kemudian, imbuh Misnan, setelah mengikuti prosesi pemakaman beberapa siswa mengeluh demam dan hilang rasa penciuman dan perasa di lidahnya. “Pihak sekolah telah melakukan rapid tes mandiri terhadap beberapa siswa dan hasilnya non-reaktif,” jelas Misnan.
Pada tanggal 4 November 2020 tim puskesmas telah melakukan tracing, sedikitnya ada 50 orang siswa dan pengasuh yang masih berada di asrama sekolah, dengan hasil lima di antaranya reaktif.(*)[Abid Bisara]