Jejamo.com, Bandar Lampung – Pasar Tani Kemiling Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Cik Ditiro Gang Melati didirikan pada Februari tahun 1992, pada zaman kepemimpinan Suharto, Wali Kota Bandar Lampung kala itu.
Berdirinya Pasar Tani bermula dari gagasan Dinas Pertanian yang ingin mendirikan pasar khusus untuk hasil pertanian di wilayah setempat.
Pasar Tani dibentuk melalui musyawarah bersama antara kelompok tani dan Dinas Pertanian di Balai Pertemuan Desa Kedaung, Kelurahan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat (sekarang Kelurahan Kedaung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung).
Kelompok tani yang turut dalam musyawarah pembentukan Pasar Tani Kemiling yakni Kelompok Tani Agung Raya, Mekarjaya, Mekarsari, Amarta Tani, Margatani, dan Kelompok Tani Tunas Harapan.
Sekretaris Kelompok Tani Agung Raya Sugiat mengatakan, Pasar Tani Kemiling menjadi tumpuan masyarakat Kemiling untuk menjual hasil bumi pada saat itu.
Ia juga menjelaskan, sebelum ada Pasar Tani, petani di wilayah Kemiling setiap kali panen harus menjual hasil panennya ke pasar induk, seperti Pasar Gintung dan Pasar Tamin.
Beroperasi setiap Kamis dan Minggu, Pasar Tani kini dipenuhi para pedagang. Tidak hanya hasil pertanian saja, tetapi di tempat tersebut juga dijual aneka kerajinan, kuliner, baju, dan banyak lagi lainnya, termasuk hasil perikanan.
Masih menurut Sugiat, Pasar Tani Kemiling dapat dikatakan sebagai pasar pertanian terbesar di Bandar Lampung. “Sebab, Pasar Tani Kemiling mengalahkan beberapa pasar tani yang ada di Kota Bandar Lampung, seperti Pasar Sayur Tanjung Seneng, Pasar Bukit Kemiling Permai (BKP), dan pasar tradisional Sukarame,” ujarnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com