Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kader Jumantik Tejo Agung Kota Metro  Sosialisasi Wabah DBD di Masa Pandemi Covid-19

Juru pemantau jentik Tejo Agung Kota Metro melakukan sosialisasi, Sabtu, 20/2/201. | Dokumentasi

Jejamo.com, Kota Metro – Kader juru pemantau jentik (Jumantik) yang tergabung dari warga Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, melakukan sosialisasi antisipasi maraknya wabah demam berdarah dangue (DBD) di musim hujan.

Koordinator Kader Jumantik Pramuda Wardani mengatakan, kegiatan ini merupakan rutinitas mingguan yang dilakukan supaya masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan serta 4M (menutup , menguras, mendaur ulang, dan memakai losion antinyamuk).

“Saat ini kami lakukan di Perumahan Jurai Siwo Permai secara door to door untuk memberikan penyuluhan tentang pembasmian jentik nyamuk. Karena memang ada beberapa tempat yang dapat dijadikan nyamuk untuk berkembang biak,” kata PramudaWardani, Sabtu, 20/2/2021.

Dia menjelaskan, biasanya nyamuk nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan DBD berkembang biak di genangan air bersih, seperti di bak mandi atau selokan yang tidak mengalir.

“Kami masih sering menemukan seperti botol ataupun gelas bekas yang tidak sengaja terbuang yang mengakibatkan adanya genangan air. Itu kita cari dan kami sosialisasikan agar jangan sampai dijadikan sarang nyamuk,” ujar dia.

Menurutnya, penyuluhan ini sangatlah penting. Meski di masa pandemi Covid-19, wadah DBD tetaplah ada di kala musim hujan datang.

Pada kesempatan yang sama, Adi Hartadi, salah satu warga Tejo Agung mengapresiasi langkah kader Jumantik yang tetap peduli terhadap lingkungan untuk menekan pertumbuhan wabah DBD.

“Kader Jumantik Tejo Agung memang kompak, selain tetap peduli dengan wilayah kami, semua anggota nya tetap mematuhi protokol kesehatan. Saling menggunakan masker dan tidak berkerumun,” kata dia.

Menurutnya, sangat penting pemberian bubuk Abate bagi masyarakat. Lebih baik mencegah daripada mengobati memang sangat penting.

“Kami juga rutin membersihkan selokan supaya airnya tidak menjadi genangan yang mengakibatkan sarang nyamuk. Kesehatan lebih penting dan mahal harganya,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi Jejamo.com.(*)

Populer Minggu Ini