Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro kembali menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 di ruang OR Setda Pemkot Metro. Dari hasil rapat, Kota Metro memiliki penurunan angka kasus pemaparan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Adrianti menyampaikan, meski terdapat penurunan, angka pemaparan ada peningkatan mencapai 75 persen di usia produktif mulai dari umur 15 hingga 59 tahun.
“Berdasarkan data kemarin, terdapat 629 kasus. Dengan kasus baru 7, kasus lama diisolasi sebanyak 45, kasus selesai isolasi 549 dan kasus kematian 28. Berdasarkan perubahan kasus per bulan Januari merupakan kasus tertinggi, Febuari mengalami penurunan. Sejak tanggal 24 sampai dengan 28 Febuari mengalami zona oranye, tertinggi disumbang oleh Metro Pusat dengan kasus konfirmasi 200, kasus sembuh 171, kematian 11 orang. Untuk data per kelurahan tertinggi yaitu Iringmulyo sebanyak 11,1 persen, Kelurahan Metro 10 persen, dan Kelurahan Mulyojati 9,4 persen,” papar Erla Adrianti, Kamis, 4/3/2021.
Erla menjelaskan mengenai kasus kematian mencapai 28 orang, kematian terbanyak di bulan Januari 2021 dan terbanyak di Kelurahan Metro. Dari kasus tersebut, pemaparan dan kematian banyak terjadi di kalangan perempuan.
“Dari hasil survei, angka pemaparan dari 629 kasus 349 adalah perempuan, kesembuhan 308 dari 549 dan kematian 16 dari 28 orang yang didominasi perempuan, berbanding terbalik dari kota lain. Sedangkan kasus tanpa gejala 76 persen, tanpa riwayat perjalanan 76 persen, tanpa riwayat kontak 70 persen. Klaster penyebaran Covid-19 terbanyak dari klaster keluarga sebanyak 99 keluarga 211 orang diikuti oleh klaster kantor,” imbuhnya.(*)[Abid Bisara]
