Jejamo.com, Tanggamus – Jelang pergantian musim dari hujan ke kemarau, hama tikus kerap kali mengalami peningkatan. Untuk mengatasinya, para petani di Pekon Mulangmaya Tanggamus bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH DKPTPH) Provinsi Lampung, mengadakan gerakan pengendalian (Gerdal) hama tikus, Selasa, 9/3/2021.
Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) Kecamatan Kotaagung Timur, Karsono menjelaskan, Gerdal hama tikus ini mengunakan racun asap brankus 57 PS, yaitu racun berupa belerang yang dibakar lalu memasukannya ke lubang sarang tikus sehingga hama tikus mati keracunan.
“Puncak serangan tikus terjadi saat padi memasuki masa generatif atau bunting, serangan hama tikus ini rakus sekali sehingga bisa menyebabkan gagal panen,” jelasnya kepada Jejamo.com.
Menurut Karsono, satu ekor tikus betina bisa melahirkan seratus anak tikus dalam satu musim tanam padi atau sekitar enam bulan.
sementara, Ketua Gapoktan Sepakat Pekon Mulangmaya, Zubaidi, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan untuk membantu pembasmian tikus. “Semoga serangan hama pada padi kami bisa teratasi,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Tim Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) DKPTPH Provinsi Lampung, Tim Perlindungan Tanaman DKPTPH Tanggamus, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Agung Timur, dan UPTD PTH Kota.(*)[Zairi]