Jejamo.com, Bandar Lampung – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk kembali meluncurkan kredit usaha rakyat (KUR) mikro 2015. Kali ini, bank dengan kode emiten BBRI ini meluncurkan KUR mikro di unit Way Halim, Bandar Lampung.
Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso, menuturkan, penyaluran KUR merupakan upaya untuk menghidupkan usaha masyarakat kecil dan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Sunarso mengungkapkan, KUR merupakan kredit yang dirancang oleh pemerintah yang diperuntukkan bagi peningkatan usaha rakyat.
Sunarso menjelaskan, terdapat dua macam KUR yaitu KUR ritel dengan nominal kredit di atas Rp 25 juta sampai dengan Rp 500 juta dan juga KUR mikro yaitu usaha rakyat di bawah Rp 25 juta. BRI mendapat amanah pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 21,4 triliun yang terdiri dari Rp 17 triliun untuk KUR mikro dan Rp 4 triliun sebagai KUR ritel dan selebihnya adalah KUR yang diperuntukkan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“Di tengah-tengah gejolak ekonomi yang tidak menentu, ketika segmen-segmen perusahaan besar terkena dampak dari ketidakpastian ekonomi global, maka sektor mikro akan mampu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Sunarso seperti dilansir jejamo.com dari Kontan, Minggu, 6/9/2015.
Sunarso menyatakan, perseroan optimis penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuh dikisaran 17%-18% sepanjang 2015 ini. Selain pertumbuhan pinjaman dan simpanan, fokus lainnya adalah menjaga kualitas rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) segmen mikro.
Lebih lanjut Sunarso menambahkan, untuk mencapai pertumbuhan kredit sektor usaha mikro di level tersebut, salah satu upaya perseroan adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
Sebagai catatan, hingga Juni 2015, total outstanding BRI di segmen KUR mikro mencapai Rp 13 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,7 juta nasabah. Sejak moratorium KUR oleh Pemerintah, BRI meluncurkan kredit Kupedes Rakyat sebagai alternatif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tidak dapat mengajukan KUR. Sejak Januari 2015, Kupedes Rakyat mampu membukukan outstanding kredit mencapai Rp 14,4 triliun dengan total debitur sebanyak 1,2 juta nasabah.(*)