Jejamo.com, Tanggamus – Bupati Tanggamus Dewi Handajani menghadiri sekaligus meluncurkan Laboratorium Mobile Real Time Polimerase Chain Reaction (Mobil PCR) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Kamis, 22/4/2021.
Dewi Handajani menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan yang merupakan usaha dan wujud nyata selaku pemerintah daerah untuk menolong masyarakat dengan menghadirkan mobil PCR. Kehadiran mobil tersebut merupakan salah satu terobosan Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 mengingat jumlah kasus terkonfirmasi positif per 21 April 2021 mencapai 564 kasus.
“Dengan angka kematian berjumlah 27 kasus, maka saya berharap dengan adanya laboratorium bergerak untuk pemeriksaan Swab PCR akan memperpendek waktu keluarnya hasil pemeriksaan swab PCR, yang biasanya hasilnya akan kita terima dalam kurun waktu 7 hari maka dengan adanya Laboratorium Mobile PCR ini, tidak ada lagi alasan menunggu hasil swab yang lama terutama dalam rangk menentukan status pasien suspect yang dirawat,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Dewi Handajani, semua pihak tengah berjuang melawan Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Sedangkan korban karena Covid-19 terus bertambah. Kabupaten Tanggamus pun saat ini kembali ke zona orange setelah beberapa bulan bertahan di zona kuning. “Mari kita jaga diri kita, jaga keluarga kita serta orang- orang terdekat kita dari penularan virus Corona,” ajaknya.
Melalui Laboratorium Mobile Real Time Polimerase Chain Reaction, hasil pemeriksaan swab PCR dapat keluar dalam waktu 2 jam, sehingga penanganan terhadap kasus-kasus terkonfirmasi dengan bergejala dapat tertangani dengan cepat. Proses yang terjadi di dalam mobil PCR terdiri dari proses swab, proses ekstraksi dan proses analis,total waktu yang diperlukan dari proses swab sampai analis dengan PCR memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, dan dalam 1 kali running bisa diproses 6 sampel.
“Sehingga dalam satu hari, dengan 2 kali running kapasitas sampel perhari bisa mencapai 12 sampel. Diharapkan Mobil PCR ini dapat digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas uji pemeriksaan Swab PCR di beberapa lokasi yang memungkinkan dan untuk mendukung operasional dari laboratorium bergerak ini nantinya Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan akan mengalokasikan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan Laboratorium Mobile ini secara berkala,” katanya.
Selanjutnya, informasi dari Dinas Kesehatan, bahwa untuk operasional dilapangan, telah dibentuk Tim Penugasan Khusus yang berjumlah 12 orang terdiri dari Dokter Penanggungjawab Laboratorium, Dokter Koordinator lapangan, Petugas Laboratorium dan perawat. Dengan jadwal piket dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Dan lokasi tetap pemeriksaan sementara ini adalah di Dinas Kesehatan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang sudah memadai dan terlatih, dan sudah melaksanakan on the job training terkait penggunaan alat RT-PCR, maka diharapkan laboratorium mobile sudah dapat dioperasionalkan dengan maksimal.(*)