Jejamo.com, Kota Metro – Dikabarkan bertindak arogan terhadap pegawai Kelurahan Yosorejo Metro Timur, anggota Komisi I DPRD Kota Metro Indra Jaya membantah. Menurutnya, apa yang dilakukan kepada staf kelurahan hanya bentuk teguran lantaran pelayanan di kelurahan tersebut terkesan lambat. Indra Jaya mengaku sempat terpancing emosi karena untuk membuat selembar surat pengantar harus memakan waktu hingga satu jam lebih.
“Sebenarnya tanggapan ini terkait dengan pelayanan saja. Ada hal-hal yang memang harusnya diperbaiki. Kalau misalnya ada warga masyarakat minta pelayanan harus dilayani dengan baik, siapa pun orangnya. Jadi saya itu diminta tolong sama teman supaya mengambil surat keterangan, saat itu ada teman yang anaknya operasi di Jakarta, surat keterangan itu dibutuhkan untuk pemesanan tiket. Karena kalau tidak ada surat keterangan itu, tiket tidak bisa dipesan,” kata Indra Jaya saat dikonfirmasi, Sabtu, 8/5/2021.
Indra mengaku telah menunggu selama satu jam namun surat yang ditunggu tak kunjung datang. Menurutnya, ia hanya mempertanyakan kinerja yang dilakukan pegawai
“Berhubung saya mau keluar kota juga, waktu yang ada juga terbatas, saya datang itu jam 11 siang. Hitung-hitungan saya, untuk selembar surat keterangan yang isinya hanya tiga paragraf itu, paling lambat memakan waktu setengah jam, namun ini hampir satu jam belum selesai juga. Ditambah lagi lurah tidak berada di tempat, sebelum tiba teman saya sudah menghubungi lurah tersebut untuk membuat surat itu, dengan harapan saya datang surat itu sudah jadi, dikarenakan saya terburu-buru dengan jadwal penerbangan waktu itu, jadi wajar dong saya tanya dan pegawai tersebut menyuruh saya untuk sabar,” jelasnya.
Dia mengaku melihat para pegawai kelurahan justru asyik dengan kegiatannya dibanding melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
“Sementara mereka tidak ada yang dikerjakan juga, tidak ada orang yang minta bantu mereka untuk mengerjakan sesuatu, tidak ada. Karena saya masuk ke dalam ruangan itu, ada yang satu lagi tiduran di lantai, yang dua lagi ngobrol, yang satu benar lagi di depan laptop. Yang jelas ada empat orang di dalam ruangan itu, di luar ruangan ada dua orang yang posisinya lagi ngobrol juga,” jelasnya.
“Menurut saya pelayanan di kelurahan itu tidak maksimal. Saya bilang ke mereka, saya ada di Komisi I, kalau keberatan dengan cara saya menegur, silakan temuin saya di kantor, ini berkaitan dengan pelayan ke masyarakat yang lambat. Kalau sampai ada yang menegur mereka dianggap kekerasan verbal maka pelayanan tidak akan berjalan dengan baik, dan tidak ada kata-kata kasar yang keluar dari mulut saya, kalau intonasinya tinggi, iya. Pasti banyak juga keluhan terkait dengan pelayanan dan kasus orang marah terkait pelayanan, bukan satu dua orang saja,” katanya lagi.
Anggota DPRD Kota Metro dari Frkasi Golkar itu juga menyebutkan bahwa pelayanan masyarakat di Kelurahan Yosorejo akan menjadi catatan evaluasi ke depannya.
“Ini menjadi catatan evaluasi juga bagi kami. Artinya gini loh, kita sebagai pelayan masyarakat harusnya apa yang bisa kita kerjakan dengan cepat ya kita kerjakan dan jangan ditunda-tunda. Yang saya sampaikan di sana itu masih normal, kalau menurut mereka arogansi, ya menurut saya mereka arogansi juga karena mereka merasa menjadi pelayan masyarakat, semau-mau mereka melayani masyarakat. Kalau tolak ukurnya saya negur mereka itu dibilang arogansi,” tandasnya.(*)[Abid Bisara]