Jejamo.com, Lampung Selatan – Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto ikut mendampingi kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani di Pelabuhan ASDP Bakauheni, Minggu, 9/5/2021.
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka peninjauan Penyekatan Peniadaan Mudik 2021 di Provinsi Lampung, Banten, dan Jawa Tengah.
Dalam kinjungan kerja tersebut Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Rombongan Ketua DPR RI yang menggunakan helikopter dan mendarat di Dermaga IV disambut oleh Gubernur Lampung Arinal Junaidi, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Danrem 043 Garuda Hitam Brigjen TNI Drajad Brima Yoga, Kapolda Lampung Irjen Pol. Hendro Sugiatno, Kepala ASDP Ira Puspadewi, Kapolres Lampung Selatan AKBP Zaki Alkazar Nasution, Dandim 0421 Lampung Selatan Letkol (Inf) Enrico Setyo Nugroho.
Usai mendarat di Dermaga IV rombongan langsung menuju Kantor ASDP Bakauheni, di tempat tersebut Puan Maharani dan rombongan menyaksikan paparan Penyekatan Peniadaan Mudik 2021 di Provinsi Lampung.
Puan mengungkapkan telah menerima laporan bahwa sejak diberlakukannya larangan mudik banyak kendaraan pribadi yang diminta putar balik oleh petugas.
Menurut dia, petugas tetap harus bersikap humanis saat memberikan pemahaman pada masyarakat untuk tidak mudik pada Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Petugas dan aparat harus bisa keras kepala menghadapi argumen orang-orang yang mau mudik, tapi tetap lembut hati dalam memahami emosi mereka yang tidak bisa mudik,” ujarnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini mengungkapkan, dirinya paham banyak anggota masyarakat yang rindu kampung halaman dan ingin mudik untuk bertemu sanak saudara.
Namun, Puan juga sangat berharap masyarakat memahami bahwa pelarangan mudik dilakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama untuk mencegah lonjakan kasus penularan Covid-19.
“Larangan mudik ini terkait dengan usaha untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyebaran virus Covid-19,” ungkap Puan.
“Tentu kita ingin semua keluarga dan saudara kita tetap sehat terus, dan ini adalah bagian dari doa dan kerja kita untuk mencapai itu,” imbuhnya.
Selain itu, Puan juga meminta semua pihak melakukan mitigasi lonjakan kasus Covid-19 pada dua pekan setelah Lebaran. Lonjakan kasus Covid-19 itu dikhawatirkan terjadi karena banyak masyarakat yang mudik sebelum berlakunya penyekatan.
“Kita harus mitigasi agar tidak ada lonjakan kasus selepas Lebaran. Jika pun ada, kita harus bersiap dari sekarang,” ungkap Puan.(*)