Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Soal Transparansi Aset, Ini Tanggapan Direksi Bank Syariah Tanggamus

Bank Syariah Tanggamus. | Zairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tanggamus – Direktur Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Tanggamus Pala Sidoli didampingi Direktur Sarjono menjelaskan, setiap akhir tahun bank tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Cahyo Mahjud Martopuro. Artinya, jelas Pala, neraca aktiva dan pasiva bank jelas.

Hal tersebut disampaikan direksi Bank Syariah Tanggamus menanggapi lontaran anggota DPRD Tanggamus terkait transparansi aset milik bank berstatus BUMD itu.

Dana pihak ketiga pada Desember 2020, jelas Pala, sebesar Rp24,7 miliar, pinjaman ke bank syariah lain sebesar Rp8 miliar. “Semua laporan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setiap akhir tahun dipublikasikan pada papan pengumuman di depan bank, juga melalui website OJK yang bisa diakses oleh semua pihak,” katanya.

Untuk laporan aset ke DPRD, menurut Pala Sidoli, pihaknya tidak mempunyai hak. “Bank setiap tahun setor PAD ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus, tahun ini kami setor sebesar Rp1,86 miliar. Sejak berdiri tahun2004, Bank Syariah Tanggamus sudah setor sebesar Rp10,2 miliar dari modal yang dikucurkan pemda sebesar Rp10,5 miliar dan itu bisa dicek di BPKAD,” jelas Pala.

Dikatakannya, selain setor PAD ke kas daerah, pihaknya juga memberikan bantuan CSR di antaranya pembuatan pangkalan ojek di dua tempat, satu unit mobil untuk pembuangan sampah ke Dinas Lingkungan Hidup, fasilita wifi di Taman Kota Kotaagung dan pos keamanan yang melaksanakan Dinas Perhubungan.

Selain dalam bentuk CSR, Bank Syariah Tanggamus juga memberikan bantuan permodalan kepada puluhan UMKM, meski di masa pandemi sekarang tidak lagi mengucurkan dana dan hanya melakukan penagihan kepada nasabah sebelumnya. Alasannya karena banyak kompetitor yang menggunakan dana stimulus/murah. Sementara mereka mengunakan dana nasabah yang mahal.

“Kami mencari nasabah UMKM yang aman, karena kami dikejar laba atau dividen dan lainnya, karena kalau tidak aman kami berisiko untuk itu dan tidak bisa setor PAD Rp1,8 miliar lagi nantinya, apalagi saat ini banyak nasabah yang macet,” jelas Pala Sidoli kepada Jejamo.com, Senin, 12/7/2021.

Aktiva yang dimiliki saat ini terdiri dari 6 unit kendaraan roda dua untuk operasional marketing yang berada di Tanggamus 3 unit dan di Pringsewu 3 unit. Lalu ada juga 3 unit mobil yang mana satu unit digunakan untuk operasional dan dua unit sebagai inventaris direktur utama dan direktur.(*)[Zairi]

Populer Minggu Ini