Jejamo.com, Tanggamus – Kabupaten Tanggamus mencatatkan penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 82 orang dan meninggal 3 orang. Penambahan ini membuat jumlah total pasien terkonfirmasi positif menjadi 1.749 orang dan meninggal dunia mencapai 65 orang.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanggamus, Eka Priyanto, dalam rilis yang Jejamo.com, Sabtu, 31/7/2021.
Tiga orang yang meninggal dunia yaitu pasien nomor 1.668, seorang perempuan berumur 60 tahun asal Kecamatan Gisting. Merupakan kasus baru bergejala dengan penyakit penyerta, dirawat dan dilakukan rapid antigen di Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu.
Lalu, pasien nomor 1.669, seorang perempuan berumur 60 tahun asal Kecamatan Bulok. Merupakan kasus baru bergejala dengan penyakit penyerta, dirawat dan dilakukan rapid antigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran, dengan hasil positif Covid-19. Karena kondisinya memburuk pasien dirujuk dan diisolasi di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung pada 29 Juni, sampai dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian pasien nomor 1.670, juga seorang perempuan berumur 85 tahun asal Kecamatan Limau. Merupakan kasus baru bergejala dengan penyakit penyerta, dirawat dan dilakukan rapid anigen di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Antarbrak Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus dengan hasil positif Covid-19. Oleh puskemas disarankan agar dirujuk ke rumah sakit, namun keluarga menolak, sampai akhirnya dinyatakan meningal dunia.
Satgas Covid-19 menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ketiga orang pasien tersebut. Pemulasaran dan pemakaman ketiganya akan menggunakan protokol Covid-19.
“Sementara untuk pasien bergejala ringan melakukan isolasi lanjutan di rumah dengan mengikuti ketentuan dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh satgas,” imbau Eka Priyanto.
Langkah yang diambil terkait perkembangan terbaru Covid-19 di Tanggamus adalah melakukan tracing kepada orang yang kontak erat dengan pasien poitif, penyemprotan disinfektan di lingkungan pasien, serta melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularannya dengan menerapkan 5M.(*)[Zairi]