Jejamo.com, Kota Metro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro melakukan pemetaan tujuh titik rawan banjir sebagai langkah antisipasi jelang musim hujan di penghujung tahun 2021.
Plt. Kepala BPBD Kota Metro Achmad Efendi menyampaikan telah menyiapkan tim relawan pemantauan bencana alam di tiap kelurahan di lima kecamatan. Sedikitnya terdapat 44 relawan yang tersebar di 22 kelurahan di Kota Metro.
“Kami telah menyiapkan tim di setiap kelurahan, di mana setiap petugas akan selalu meng-update laporan saat hujan turun, agar selalu siaga bila hujan deras disertai angin kencang muncul. Selain itu, berdasarkan data kami, terdapat tujuh titik yang harus diwaspadai rawan terjadi banjir,” terang Efendi saat dikonfirmasi Jejamo.com di ruang kerjanya, Selasa, 7/9/2021.
Efendi menerangkan, titik rawan banjir di Kota Metro di antaranya wilayah Kelurahan Yosorejo dan Iringmulyo di area anak sungai Batanghari, tepatnya di area Taman Edukasi Metro. Selain itu, di Kelurahan Yosodadi perumahan Kampung Cina, di Hadimulyo perumahan Topten dan perumahan Prasasti.
Banjir di wilayah tersebut menurut Efendi disebabkan saluran drainase mampet atau kurang baik. Untuk itu, BPBD Kota Metro telah menyiapkan penanganan berupa mesin penyedot air dan perahu karet.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air.
“Meski kasus banjir di Kota Metro tidak pernah berlangsung lama, satu hingga dua jam surut, namun masyarakat di Kota Metro harus tetap waspada saat musim hujan datang. Tetap biasakan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarang tempat, terutama di salurkan irigasi, agar banjir di musim hujan tidak kembali menimpa Kota Metro,” pungkasnya.(*)[Abid Bisara]