Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro memproyeksikan penekanan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Metro selama pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin saat rapat paripurna di ruang sidang DPRD Metro, Senin, 20/9/2021.
“Pertumbuhan ekonomi yang semula diharapkan berada di angka 5,7 persen, dikoreksi kembali menjadi 3 hingga 4 persen. Kemudian untuk tingkat pengangguran yang semula diproyeksikan sebesar 4,5 persen dan dikoreksi menjadi 5,4 persen,” kata Wahdi, Senin, 20/9/2021.
Wahdi juga menyampaikan, dengan ditekankannya angka pengangguran, indeks kemiskinan di Kota Metro membaik.
“Sedangkan angka kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Metro membaik, yakni di angka 8,01 persen, dengan korelasi persentase index pembangunan manusia (IPM) sebesar 77,6 persen,” ucapnya.
Ia juga mengatakan proses perencanaan dan penganggaran tahun 2021, diharapkan mengalami perubahan dalam regulasi yang sangat dinamis dan sangat cepat. Sehingga pada awal tahun, perubahan kebijakan keuangan dari pemerintah pusat harus diakomodir oleh daerah dalam rangka sinkronisasi kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Keseluruhan asumsi makro tersebut, dikoreksi dengan melihat hasil pembangunan tahun 2020 lalu, serta pelaksanaan pembangunan sampai dengan triwulan ke-2 tahun 2021 di Kota Metro. Penetapan asumsi makro juga berlandaskan pada penetapan perubahan asumsi makro secara nasional, maupun di tingkat Provinsi Lampung,” tandasnya.(*)[Abid Bisara]