Jejamo.com, Tanggamus – Bupati Tanggamus Dewi Handajani mendapat kehormatan duduk di katibin atau kursi kebesaran Marga Buay Takkhugak, di ruangan lapangan agung gedung marga, Kamis, 25/11/2021.
Kepada Jejamo.com, Dewi Handajani mengapresiasi semangat dan kekompakan para penyimbang suku dan penyimbang pengawa Marga Buay Takkhugak dalam mendukung suksesnya rangkaian prosesi Nayuh Agung yang akan dihelat pada Sabtu 27 November 2021.
Menurut dia, adat budaya Marga Buay Takkhugak merupakan bagian dari adat budaya yang ada di Kabupaten Tanggamus. Oleh karena itu dirinya mengajak kaum muda untuk ikut serta melestarikan adat budaya tersebut sebagai bentuk kearifan lokal yang membanggakan.
Pemkab Tanggamus melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta Dinas Pendidikan, menurut Dewi, akan memberikan support. Pemerintah kabupaten juga berharap kegiatan seperti seni budaya pitcak khakkot, khudat dan lainnya, bisa dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya peninggalan leluhur.
Dikatakannya, belah ketupat yang merupakan ciri khas dandan adat Lampung Tanggamus, termasuk Marga Buay Takkhugak, akan diupayakan tercatat dalam kekayaaan intelektual komunal (KIK) dan memiliki hak paten.
“Saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, di sisi lain upaya pelestarian adat budaya harus dilaksanakan. Karena itu semua pelaksanaan kegiatan harus melalui koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Tanggamus, dengan tetap mematuhi prokes,” imbau Dewi Handajani.
Sementara itu, Idham Kholik AZ Gelar Pangeran Yaa Sangun Ratu Dua, menyampaikan terima kasih atas kunjungan, dukungan, serta apresiasi dari Bupati Tanggamus Dewi Handajani. “Merupakan penghormatan Ibu Bupati bisa berkenan mencoba duduk di kursi kebesaran adat Marga Buay Takkhugak,” ucapnya.(*)[Zairi]
