Jejamo.com, Kota Metro – Sebanyak 36 aparatur sipil negara (ASN) di Kota Metro menjalani tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Metro. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya ASN Metro yang menjadi penyalahguna narkotika.
Tes urine tersebut menyasar ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans).
“Ada 36 ASN yang dites urine, mulai dari Dinas Kominfo 16 orang, terus Disnakertrans 20 orang. Total hari ini 36 orang yang dicek urinenya, alhamdulillah 0 positifnya,” kata Ari Kurniawan, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNK Metro, Kamis, 9/12/2021.
Menurut Ari, BNNK akan terus melakukan kegiatan serupa di lingkungan pemkot, demi menekan angka penyalahgunaan narkotika, khususnya ASN di Bumi Sai Wawai.
“Kami berharap kerja sama ini bisa dilaksanakan di seluruh OPD. Pelaksanaan tes urin ini dijadwalkan akan diberlakukan di seluruh OPD, dan difokuskan pada ASN pemkot dulu, kemudian para honorer akan kami lakukan juga. Pelaksanaan tes urine ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) tentang rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) tahun 2020 hingga 2024,” terangnya.
Tes urine tersebut menggunakan alat tes narkoba 7 parameter untuk mendeteksi amphetamine atau AMP, methamphetamine atau MET, morphine atau MOP, THC atau marijuana, cocain yang biasa disingkat COC, benzoidazepin atau BZO, dan carisoprodol atau SOMA. “Harapannya bisa menghasilkan ASN yang berih dari narkoba,” tambah Ari.(*)[Abid Bisara]