Jejamo.com, Liwa – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim berkunjung dan serap aspirasi warga Desa/Pekon Trimulyo, Gedung Surian, Lampung Barat, Jumat, 24/12/2021.
Abdul Hakim mengatakan, ia berkomitmen dengan segala program untuk mengatasi pengangguran. Semangat itu, kata dia, yang akan diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran.
Ia mengpresiasi Pekon Trimulyo yang telah memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan. Desa Trimulyo, ujarnya, telah memberikan keteladanan, bagi desa yang lain dan masyarakat.
Dalam pertemuan dengan warga juga hadir Camat Gedung Surian M. Agus Setiawan, Manajer Cabang BRI Liwa Edi Riyanto, Pimpinan Unit BRI Sumberjaya Fajri, Kepala Pekon Trimulyo Buchori.
Kepala Pekon mengatakan, berkat binaan BRI, desa ini bisa ikut lomba nasional dan masuk 15 besar. Ia berharap semoga Pekon Trimulyo bisa menjadi pioner pembangunan di Lampung Barat.
Ia menjelaskan,dengan kewenangan UU Desa, pihaknya diberi kewenangan untuk mengelola desa.
Camat Gedung Surian M Agus Setiawan mengatakan, Desa Trimulyo berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus. emiangan Hill, ujarnya, merupakan pariwisata di Desa Trimulyo.
“Mohon dibantu untuk perkembangan pariwisata,” ujarnya..
Menurut dia, Desa Trimulyo adalah Desa BRILian dengan harapan bisa menjadikan perekonomian tumbuh. Di desa Trimulyo, warga juga sudah bisa membayar pajak kendaraan di desa dengan inovasi yang dimiliki.
Harapannya, hal ini terus didukung untuk kemajuan desa. Ia mengatakan, peratin dan warga pekon ini inovatif.
Manajer BRI Liwa Edi Riyanto menambahkan, BRI Liwa sudah menyalurkan kredit sebesar Rp449 miliar. Di Desa Trimulyo, ujarnya, penyerapan pinjaman bisa mencapai Rp11 miliar.
“Alhamdulillah tidak ada yang menunggak,” ujarnya.
BRI, lanjutnya, akan fokus pada pendampingan masyarakat untuk pengembangan UMKM. Pihaknya akan menargetkan setiap tahun ada juara.
“Trimulyo jadi satu-satunya desa yang mewakili Bengkulu-Lampung yang mewakili lomba tingkat nasional. Kami punya 41 tenaga pemasar. Program pojok mantri desa yaitu petugas kami ngantor di desa pada jadwal yang sudah ditentukan,” kata dia.
Abdul Hakim juga memaparkan konsep gerakan desa emas dan kampus desa emas. Ini untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Desa Trimulyo supaya lebih berkembang lagi.
Toni Doso, ketua himpunan pekon, mengatakan, pihaknya selalu bersinergi dengan setiap warga yang ambil bagian dalam proses pembangunan.
“Supaya secara dampak bisa dirasakan oleh masyarakat. Mohon terus kami didampingi untuk bisa melaksanakan gagasan Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas,” ujarnya.
Wasis, pelaku usaha, mengatakan, produksi pisang di sini melimpah. Warga bisa membuat produk turunan dari pisang.
Sedangkan Abdul Rohim, Direktur BUMDes, mengatakan, berkat dukungan BRI, BUMDes mendampingi kepala peratin ke Jakarta dalam Lomba Desa BRILian.
“Potensi di Trimulyo masih banyak yang belum tersentuh terutama petani kopi. Kami ada 21 kelompok tani. Kami kesulitan mencari pupuk. Kami perlu modal untuk menyediakan pupuk,” ujarnya.
Ia juga memohon agar diajari untuk belajar menabung. Ia mengatakan, BUMDes ingin memfasilitasi masyarakat supaya bisa menabung lewat BUMDes. []