Jejamo.com, Bandar Lampung – Presiden Gerakan Desa Emas Indonesia Aries Muftie memberikan paparan tentang gerakan dan Kampus Desa Emas. Ini ia paparkan saat diminta anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim pada diskusi di kantor DPD setempat, Jumat, 14/1/2022.
Aries mengatakan, Gerakan Desa Emas ingin mewujudkan desa emas atau desa Pancasila di Indonesia pada tahun 2045. Aries Muftie mengatakan, Gerakan ini ingin mengangkat harkat dan martabat desa.
Termasuk memakmurkan warganya. Prinsipnya, ujar dia, adalah membentuk warga yang mandiri, punya jiwa wirausaha, adil, makmur dan malu menjadi benalu.
Kampus ini, ujar Aries, bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan (Stebank) Syafrudin Prawiranegara.
Aries mengatakan, pendidikan menjadi kunci utama perubahan ini. Sebab, persoalan di Indonesia adalah mutu dari sumber daya manusia. Maka itu, yang akan ditekankan adalah penguatan sumber daya manusia.
Untuk kampus ini, lanjut Aries, mesti ada teaching factory-nya. Karena inilah yang akan menjadi persemaian untuk mewujudkan pelopor dan penggerak patriot di desa.
Aries mengajak semua komunitas untuk bergabung dan diejawantahkan dalam bentuk nota kesepahaman.
Soal bidang usaha di teaching factory, disesuaikan dengan potensi desa. Misalnya bidang usaha, pariwisata, peternakan, perkebunan, dan sebagainya.
Aries mencontohkan lima puluh desa di Kalimantan Selatan bergabung dengan Gerakan Desa Emas dan mewujudkan pabrik coconut oil dan produk turunannya.
Aries Muftie mengatakan, di Lampung potensinya sangat besar. Ia yakin jika semua bergabung dengan Gerakan Desa Emas, ada percepatan perwujudan desa yang mandiri di Lampung. []