Jejamo.com, Bandar Lampung – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menggelar diskusi dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Balai Wartawan H. Solfian Akhmad di Jalan Ahmad Yani Nomor 7 Bandar Lampung, Selasa, 15/3/2022.
Diskusi ini digelar dalam rangka menjaga kekompakan marwah antarorganisasi wartawan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, sehingga tetap terjaga media yang bermartabat dan profesional,
Ketua PWI Provinsi Lampung Wirahadikusumah menerangkan dengan adanya diskusi tersebut diharapkan semua wartawan di Bumi Ruwai Jurai dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik sesuai dengan kode etik jurnalistik dan berpedoman pada Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999.
“Jangan sampai seseorang tersebut mengaku wartawan hanya bermodalkan kartu tanda anggota dari salah satu perusahaan media, tetapi tidak tahu tugas jurnalistik,” kata Wirahadikusumah.
Wira mengungkapkan, sempat miris ketika mendengar ada oknum wartawan dengan latar belakang penjual gorden, atau hal lain yang tak berhubungan dengan dunia jurnalistik. Besar kemungkinan mereka tidak paham tugas wartawan.
“Ini kan miris, ketika ditanya oleh Mbak Kus, saat di Polres Lampung Timur kemarin, ketika melakukan testimoni, ada beberapa orang yang mengaku hanya diajak kawannya untuk jadi wartawan, sedangkan dia penjual gorden,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua SMSI Provinsi Lampung Donny Irawan, sangat mendukung apa yang menjadi saran dan masukan dari Ketua PWI Lampung. Diskusi tersebut menjadi momentum untuk membangun media yang lebih bermartabat dan profesional.
Donny mengakui, PWI sebagai orang tua organisasi pers, begitu juga dengan SMSI lahir dari PWI dan berharap PWI-SMSI saling bersinergi, saling bergandengan tangan dalam membangun Provinsi Lampung.
“Karena SMSI sebagai perusahaan media, jadi dengan PWI suatu hal yang tidak dapat terpisahkan. Jadi ke depan saya akan lebih memberikan pemahaman kepada seluruh anggota SMSI supaya lebih paham untuk menjaga marwah media agar lebih bermartabat,” ujarnya.
Donny juga menyinggung terkait dengan kejadian di Polres Lampung Timur, seperti yang disampaikan Wira, mesti menjadi pelajaran bagi pemilik media yang ada di Lampung dalam merekrut wartawan.
“Kejadian kemarin mari kita jadikan pelajaran, dan ke depan agar media-media memberikan edukasi, informasi-informasi yang membangun, profesional dan bermartabat,” pungkasnya seperti dalam rilis nyang diterima redaksi Jejamo.com.(*)