Jejamo.com, Lampung Selatan – Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menggalakkan program pertanian modern untuk mendukung kawasan agropolitan bagi para kelompok petani milenial, Selasa, 7/6/2022.
Nanang mendorong dilaksanakannya pelatihan pengembangan pertanian terpadu berbasis smart farming bagi non Aparatur yang berlangsung di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung.
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 5 hari, mulai dari tanggal 6 Juni hingga 11 Juni 2022 dengan sasaran peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari Lampung Selatan.
Sistem smart farming sendiri merupakan sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dengan kualitas dan kuantitas tinggi. Juga akan memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumber daya alam secara bijak.
Nanang mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, dalam mendukung kemajuan daerah pada sektor pertanian.
“Langkah terobosan inovasi antara pemerintah daerah dengan Bapeltan, ini langkah positif. Pemerintah sudah banyak memberikan bantuan tetapi petaninya tidak pernah bahagia, susah terus. Ketika saya menjadi Plt. Bupati Lampung Selatan, saya minta datanya, ternyata di lapangan banyak terjadi petani buruh, buruh tanam, buruh panen, bagaimana petani bisa sejahtera,” kata Nanang.
Dirinya mengungkapkan, Lampung Selatan memiliki wilayah yang sangat berpotensi dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, dia ingin potensi ini didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
“Dengan smart, pikiran yang cerdas kita tidak perlu lahan yang luas, tapi dengan pertanian modern bisa menghasilkan ekonomi. Bagaimana Lampung Selatan sebagai percontohan petani milenial. Kita mempunyai petani milenial, lahan kita sudah ada tapi kalau lahan ini tidak ditunjang dengan ilmu maka akan sia-sia,” ungkapnya seperti dilaporkan Tim Diskominfo Lamsel.
Sementara itu, Kepala Bapeltan Lampung Abdul Roni Angkat menuturkan, para peserta pelatihan akan dilatih dengan sebaik mungkin. Selama pelatihan berlangsung, para peserta akan digembleng untuk menggarap pertanian secara modern.
“Harus disambut dengan baik dan dilatih dengan baik, saya mohon bantuan dari teman-teman sekalian semua peserta agar benar-benar ikut pelatihan dengan serius. Acara pembelajaran dari selesai salat subuh, full praktik lapangan daripada duduk di kelas. Makanya begitu subuh langsung ke lapangan. Saya yakin anak-anak ini sangat disiplin,” tuturnya.
Abdul Roni menjelaskan, melalui pembinaan dan pelatihan pertanian berbasis smart farming ini, akan menambah wawasan dan keterampilan para peserta mengenai pertanian modern. Dengan begitu, produksi dari hasil pertanian pun bisa lebih optimal, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas produk.(*)