Jejamo.com, Kota Metro – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Metro akan lebih fokus dalam pengentasan kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Bumi Sai Wawai. Berbagai persoalan seperti KDRT, isu penculikan anak, dan juga isu pedofil akan diantisipasi dengan berkoordinasi lintas sektor.
“Kami akan lebih fokus lagi, agar kekerasan terhadap anak dan perempuan tidak terjadi. Tentu butuh peran serta semua pihak, termasuk media. Kami juga, baik pemerintah, kepolisian dan instansi terkait, mendukung pemberitaan media akan sosialisasi trauma yang diciptakan akibat kekerasan terhadap anak,” kata Kepala BKKBN Kota Metro, Prayitno, Jumat, 17/6/2022.
Prayitno juga menjelaskan, pihaknya akan mengandeng psikolog untuk memberikan pendampingan terhadap anak maupun perempuan yang mendapat kekerasan.
“Pendampingan yang kami berikan tentu sampai tuntas, hingga korban tidak merasakan trauma yang mendalam. Maka dari itu sosialisasi perlu dilakukan,” ucapnya.
Prayitno menambahkan, untuk sektor kelurahan pihaknya telah memiliki kader perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) untuk memantau perkembangan di lapangan.
“Tentu kader yang kami bina ini untuk mengedukasi kalau terjadi suatu permasalahan. Mereka juga dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Kota Metro, AKBP Yuni Iswandari Yuyun, mengatakan, adanya rapat koordinasi dan kerja sama lintas sektor diharapkan bisa mengentaskan pencegahan kekerasan terhadap anak.
“Gunakan model terapi terhadap anak agar mau menyayangi diri sendiri dan mengatur emosional anak. Kemudian perhatian dari orang tua itu sangat penting bagi anak-anak. Maka berikanlah kasih sayang kepada anak kita,” tandasnya.(*)[Anggi]