Jejamo.com, Kota Metro – Sejumlah peternak kambing dan sapi di Kota Metro harap-harap cemas jelang perayaan Iduladha 1443 Hijriah. Menurut para peternak, kondisi penjualan hewan kurban tahun 2022 ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Seorang peternak kambing dan sapi di wilayah Hadimulyo Timur, Joni Irmawan (42), mengungkapkan kekhawatirannya. Dia mengaku mengalami penurunan omzet di jelang hari raya kurban.
“Dibandingkan tahun lalu, musim ini jauh lebih sepi. Biasanya, hari-hari begini sudah banyak yang terjual. Kalau lihat kondisinya seperti ini, malah bisa saja kami rugi,” keluhnya sembari mengaduk-aduk pakan ternaknya, Rabu, 22/6/2022.
Senada dengan Joni, peternak kambing lainnya, Sahri (72), memperkirakan hal yang sama. Meski begitu, dia tetap optimistis, penjualan kambing dan sapi untuk kurban akan mulai meningkat pada sepuluh hari sebelum hari raya Iduladha.
“Saya rasa kalau sekarang sih memang masih belum. Biasanya, 10 hari menjelang hari H nanti baru akan mulai ramai pembeli,” cetusnya.
Sementara itu, peternak kambing dan sapi lainnya, Edi Susanto (36), mengatakan bahwa harga kambing kurban tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan cukup bervariasi tergantung jenisnya.
“Gak naik harganya, macam-macam tergantung jenis kambingnya. Biasanya untuk kurban itu yang jenis sanen, kacang, rambon, dan koplo, itu dari Rp2,5 juta hingga Rp 6 juta. Nah, kalau yang jenis burawa itu cukup mahal. Punya saya ini, ditawar Rp10 juta tapi gak saya kasih,” katanya.
“Kalau harga sapi, mulai dari Rp20 hingga Rp25 juta,” timpalnya.
Baik Joni, Sahri maupun Edi berharap, musim kurban tahun ini akan berakhir dengan mendulang keuntungan dari hasil penjualan ternaknya.
“Semoga laku sampai habis. Sebab, dulu kandang saya yang bisa menampung 200 ekor kambing ini, pernah sampai habis terjual, berikut kambing yang mahal-mahal juga,” tukasnya.(*)[Anggi]
