Jejamo.com, Tanggamus – Kabupaten Tanggamus terkenal sebagai penghasil buah-buahan yang melimpah, bahkan buah asal Bumi Begawi Jejama ini sampai diekspor ke mancanegara. Setiap musim tiba menjadi berkah bagi para petani, serta membuka peluang kerja mulai dari pemetik buah sampai dengan ojek motor.
Ojek motor sendiri menjadi moda transportasi utama untuk mengangkut hasil panen dari kebun menuju pengepul di pekon atau kampung. Meski dengan suka duka melintasi jalan sempit dan berlumpur, para pengemudi ojek motor tetap semangat mengejar asa.
Seperti yang disampaikan Apri, warga asal Pekon Sampangturus, Kecamatan Wonosobo yang mengaku setiap musim buah manggis, duku, dan durian tiba dirinya menjadi tukang ojek mengangkut keluar hasil panen petani menuju ke pengepul buah-buahan.
Karena jarak kebun ke pengepul sangat jauh, ditambah medan yang terjal, licin dan berlumpur, dalam sehari ia dan rekannya hanya mampu mengeluarkan barang dua kali atau 2 rit. “Kalau cuaca cerah bisa 3 rit,” imbuhnya, Senin, 26/9/2022.
“Kami membuat tim yang terdiri dari beberapa orang untuk saling membantu di saat melintas di jalan terjal dan berkubang terlebih pascahujan turun, jalan akan semakin licin dan berkubang, kendaraan tidak bisa melaju tanpa menggunakan rantai pada ban motor,” jelasnya.
Untuk penghasilan, terang Apri, dalam sehari mencapai Rp300 sampai Rp400 ribu. Namun, pendapatan yang lumayan besar itu tidak sebanding dengan risiko medan yang dilewati lantaran jika kurang konsentrasi dan tidak tepat hitungan, bisa-bisa nyawa jadi taruhannya.
“Kendala yang sering kami alami adalah kerusakan pada kendaraan, mulai dari menipisnya kanvas rem, pecah laher dan ban, juga putusnya rantai. Semua itu sudah menjadi suka duka dari pekerjaan kami,” katanya.(*)[Zairi]