Jejamo.com, Kota Metro – Seorang warga Kota Metro, pemilik salah satu warung kelontongan yang berada di sekitar Alfamart dan Indomaret, mengeluh lantaran jarak ritel modern tersebut terlalu berdekatan dengan warungnya.
Sejak Alfamart dan Indomaret berdiri sekitar 6-7 tahun lalu, pemilik warung itu mengaku banyak kehilangan pembeli.Menurutnya banyak orang yang lebih memilih belanja ke swalayan modern yang hanya berjarak 70 meter dari warungnya.
“Sangat-sangat terdampak, sangat berkurang omzet itu, karena rata-rata orang jadi larinya ke sana. Omzet turun 30 sampai 40 persen,” kata si pemilik warung yang enggan namanya ditulis Jejamo.com di warungnya, Kamis, 29/9/2022.
Ia menilai keberadaan ritel modern di tengah warung-warung kecil lebih memikat minat pembeli meski nyatanya perbandingan harga tidak jauh berbeda.
“Banyak ke sana, karena apa? Belanja di sana kan kelihatan keren, padahal kalau masalah harga ya padahal banyak yang lebih mahal di sana lho dari pada di warung-warung kecil,” tambahnya.
Dia berharap Pemerintah Kota Metro bisa bijaksana menggunakan otoritasnya guna menemukan solusi atas keluhan warga terhadap keberadaan Alfamart dan Indomaret.
“Saya berharap Pemerintah Kota Metro bisa menangani, bisa membatasi kalau nanti ada pembukaan-pembukaan minimarket tolong dibatasi. Setidaknya jaraknya itu dijauhkan. Kasihan pedagang-pedagang di sini, kita ini asli warga sini, penduduk lama dan sebelum ada minimarket-minimarket itu kami ini sudah berdagang dari dulu. Mata pencaharian kita itu ya inilah,” harapnya.
Pendirian minimarket Alfamart dan Indomaret di Bumi Sai Wawai sendiri sebelumnya sempat menuai kritik dari Komisi I DPRD Kota Metro, karena dinilai anggota legislator seolah sudah tak terkendali.
Pasalnya, pemberian izin pembangunan gedung ritel modern oleh Pemkot Metro secara perlahan dirasa merugikan warga. Seperti tidak sedikit warung kelontongan yang terancam gulung tikar.
“Selama itu ada kontribusi untuk Kota Metro ya silakan saja, tapi apabila dengan berdirinya Alfamart-Indomaret justru mematikan usaha kecil yang ada, maka itu jadi konsen kami,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Metro, Indra Jaya, saat hearing bersama OPD terkait dan Manajer Indomaret.
“Kalau penyerapan tenaga kerja tidak ada, bentuk kemitraan dengan UMKM juga kami tidak tahu seperti apa, apakah dari sisi PAD juga menguntungkan atau tidak? Kalau itu tidak terpenuhi ya untuk apa?” tambahnya.
Sementara itu, saat menghadiri hearing bersama Komisi 1 DPRD Kota Metro tersebut, Manajer Indomaret yang bernama Ferry terlihat tidak mampu menjawab banyak perihal kritik para legislator yang berangkat dari keluhan warga tersebut.
Ketika diminta sejumlah wartawan untuk wawancara, Ferry enggan menjawab dan pergi meninggalkan gedung DPRD Kota Metro dan hingga saat ini, baik Ferry atau pun pihak minimarket lainnya di Kota Metro belum bisa dikonfirmasi.(*)[Anggi]