Jejamo.com, Kota Metro – Hujan deras yang mengguyur Kota Metro selama 45 menit pada Kamis sore, 3/11/2022, menyebabkan air dengan ketinggian di atas mata kaki orang dewasa kembali menggenang di kawasan permukiman warga lingkungan RW 09 Kampung Sawah, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat.
Berdasarkan pantauan Jejamo.com, bila hujan dengan intensitas curah yang deras turun lebih dari satu jam di kawasan permukiman padat penduduk tersebut, dalam sekejap puluhan rumah warga digenangi air. Tercatat, ketinggian air saat banjir terparah yang terjadi pada Senin, 23 Oktober 2022 lalu menjangkau sebatas dada orang dewasa.
Situasi seperti itu telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Pamong RW 09, Indarsyah mengaku banjir memang sudah biasa terjadi di lingkungannya.
“Langganan banjir di situ mah. Dari zaman alif. Ya mau gimana, mungkin terlalu banyak masalah yang harus diselesaikan supaya banjir ini tidak dialami warga sini. Sedimen, penyempitan arus air, sampah, bangunan liar dan macam-macam,” ucapnya.
Indarsyah mengungkapkan dia bersama warga sekitar kerap melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dan mengangkat sampah-sampah yang ada di sekitar saluran air. Namun, upaya tersebut dirasa tak cukup berarti, tanpa didorong oleh campur tangan pemerintah dalam memperbaiki tata ruang permukiman penduduk.
“Kalau warga sini lumayan. Kooperatif kalau kita ajak gotong-royong, tapi kan kita terbatas alat-alat kerjanya. Bersih-bersih tersier cukup rutin akhir-akhir ini, sebab kan ini musim hujan,” ungkapnya.
Dia berharap, setidaknya ada upaya berupa tindakan nyata dari Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dalam meminimalisir kemungkinan banjir yang selalu berulang kali menimpa warganya.
“Ada puluhan rumah yang langganan kena banjir kalau hujan deras. Jadi warga kita itu selalu khawatir setiap hujan deras turun. Ya gimana, orang langganan kena banjir,” pungkasnya.(*)[Anggi]