Jejamo.com, Lampung Selatan – Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengimbau kepada masyarakat Lampung Selatan untuk tidak panik dan tidak termakan hoaks terkait meletusnya Gunung Semeru berdampak negatif terhadap Gunung Anak Krakatau.
Hal itu disampaikan Nanang di sela-sela uji lintasan sirkuit motocross Way Ragom di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Senin, 5/12/2022.
“Jika ada hal-hal yang menghawatirkan atau membahayakan terkait dampak meletusnya Gunung Semeru, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam. Kita akan informasikan ke masyarakat lebih awal,” jelas Nanang.
“Dengan situasi dan kondisi saat ini, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Lampung Selatan untuk tidak panik dan tidak terpengaruh dengan berita-berita hoaks yang akan membuat masyarakat merasa khawatir,” imbuhnya.
“Pemerintah daerah juga akan terus memonitor, berkoordinasi, serta menyosialisasikan apa pun tentang situasi dan kondisi saat ini kepada masyarakat. Sekali lagi saya minta untuk tidak mempercayai berita hoaks tentang dampak Gunung Semeru terhadap Gunung Anak Krakatau,” jelasnya.
Gunung Semeru di di Jawa Timur yang memiliki jalur cincin api pasifik dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sebagian orang bahkan merasa was-was lantaran Gunung Semeru beberapa kali meletus dan erupsi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau pada 05-12-2022 Pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada dalam Level III (siaga).
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suwardi, saat dikonfirmasi pada Senin malam, 5/12/2022, sekitar pukul 20.00 WIB mengatakan meletusnya Gunung Semeru pada Minggu kemarin, 4/12/2022, tidak berdampak negatif terhadap Gunung Anak Krakatau.
“Alhamdulillah aman. Saat ini Gunung Anak Krakatau relatif tenang,” jelas Andi Suwardi seperti dilaporkan tim Diskominfo Lampung Selatan.(*)
