Jejamo.com, Kota Metro – Laju kendaraan saya sedikit terhambat saat melintasi Jalan Budi Utomo Kota Metro. Puluhan lubang menganga, beberapa di antaranya lebih mirip kubangan tempat unggas berendam, jadi penyebabnya.
Lelah usai berkendara dari Bandar Lampung, saya memutuskan istirahat sejenak sembari menyeruput segelas kopi. Maksud hari rehat, saya malah menuai curhat warga setempat.
Siti Rokayah, salah seorang pedagang di tepi Jalan Budi Utomo, bercerita tentang betapa sialnya orang-orang yang berlalu-lalang di jalan itu. Jalan yang membentang di wilayah Kecamatan Metro Selatan tersebut kerap membuat pengendara celaka. Bahkan ironisnya, pernah ada warga meregang nyawa karena berusaha menghindari lubang dan berakhir diseruduk mobil dari belakang.
“Iya, bukan cuma jatuh atau tabrakan. Pernah ada yang meninggal juga malahan. Itu tuh, ibu guru di SD Negeri 2 sini. Kejadiannya di sebelah sana, di daerah Margodadi. Jadi kan dia berusaha mengelak dari lubang dan jalan yang bergelombang, milih jalan yang bagus kan dia. Nah, lenggak-lenggoklah di jalan, sampai akhirnya dari belakang ditabrak mobil,” kata pedagang 42 tahun itu, Jumat, 23/12/2022.
Siti yang merupakan warga RT 03 RW 01 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, mengaku kecewa dengan perbaikan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung itu. Belum lama diperbaiki, sudah rusak kembali. Begitu terus setiap tahun, berulang dan berulang lagi.
Tidak terasa, dua batang sigaret telah habis terbakar sepanjang perbincangan kami. Mendung di pagi menjelang siang itu membuat curahan hati Siti Rokayah terkesan begitu mendalam. Rasa kesal dan marah tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya.
Sejurus kemudian, seorang sales perabotan rumah tangga ikut nimbrung obrolan kami. Yanto namanya, pria 32 tahun yang tinggal di Natar, Lampung Selatan. Pekerjaan membuatnya sering bolak-balik melintasi Jalan Budi Utomo.
“Aku yo sering bolak-balik lewat sini. Perasaanku, jalan ini sering dibenerin. Tapi yo embuh, kok tetap elek ngene iki. Enggak sampai sebulan kok rusak lagi,” cetus Yanto dengan aksen Jawa.
Baik Siti Rokayah maupun Yanto tetap menaruh harapan suatu saat jalan tersebut bisa baik dan berkualitas.
“Ya pastilah mas, berharap suatu saat nanti jalanan ini bisa benar-benar bagus dan awet. Aku kan warga sini juga. Kalau jalanan ini bagus, seenggaknya bisa ngurangin kejadian-kejadian yang enggak-enggak,” tuturnya.
Sementara Yanto, sebagai orang yang kerap melewati Jalan Budi Utomo, berharap pengerjaan perbaikan jalan dilakukan lebih serius.
Ruas Jalan Budi Utomo Kota Metro acap kali disorot berbagai pihak. Upaya-upaya perbaikan juga telah berulang kali dilakukan baik oleh warga setempat, organisasi kemasyarakatan, Pemkot Metro, dan juga Pemprov Lampung. Namun, usaha yang dilakukan tak kunjung membuahkan hasil yang memuaskan di mata masyarakat.
“Perbaikan Jalan Budi Utomo itu memang sudah beberapa kali dilakukan. Mulai dari unsur masyarakat, sampai pemerintah juga sudah turun tangan. Tapi mungkin memang susah dan butuh waktu sehingga kualitas jalannya jadi maksimal,” kata Camat Metro Selatan, Yulia Chandrasari, yang juga berharap pembangunan di wilayahnya berjalan baik untuk menunjang kepentingan masyarakat.(*)[Anggi]