Jejamo.com, Kota Metro – Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Barat Kota Metro mengklarifikasi kabar penculikan anak di SD Negeri 1 Metro Barat yang ramai beredar di media sosial merupakan berita bohong alias hoaks.
Sebelumnya, sempat beredar di Facebook dan juga grup-grup WhatsApp foto seseorang yang dinarasikan mencurigakan saat akan menjemput siswa di SD Negeri 1 Metro Barat. Kemudian, pesan tersebut dikait-kaitkan dengan penculikan anak yang memang sedang jadi perbincangan hangat.
Setelah kabar tersebut beredar dan membuat resah masyarakat, Polsek Metro Barat langsung bergerak melakukan penelusuran. Polisi akhirnya berhasil mengungkap kebenaran kabar tersebut.
“Terkait kabar yang kemarin beredar dan terjadi di wilayah Metro Barat, kami nyatakan bahwa kabar itu bohong adanya,” kata Wakapolsek Metro Barat, Ipda Wastono saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis, 2/2/2023.
Berdasarkan penelusuran polisi, diketahui orang yang ada di foto yang beredar dan dianggap sebagai pelaku penculikan anak itu adalah Ratno (49), berprofesi sebagai petani, beralamat di Jalan Raya Adipuro, RT 017/RW 007, Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Sedangkan penyebar foto tersebut adalah Neni Trianingrum (31), seorang ibu rumah tangga, warga RT 008/RW 004, Desa Simbarwaringin, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Neni merupakan salah satu wali murid di SD Negeri 1 Metro Barat.
Ipda Wastono mengungkapkan kejadian bermula saat Ratno menanyakan alamat, tapi dengan pertanyaan tidak jelas. Sedangkan Neni Trianingrum yang merasa curiga dengan gelagat Ratno, langsung mengambil gambar dan menyebarkan ke WhatsApp.
“Kronologis awalnya, sebetulnya Pak Ratno ini menanyakan alamat di wilayah Mulyosari 16a. Nah mungkin, karena dia bertanya kurang pas, maka ada yang memfoto karena jadi curiga. Kemudian foto itu jadi viral di medsos,” ungkap Ipda Wastono.
“Jadi sudah kita klarifikasi antara Pak Ratno selaku yang dirugikan karena fotonya beredar dan dicurigai sebagai pelaku penculikan anak, dengan Neni Triangrum selaku yang memviralkannya. Itu sekarang sudah berdamai. Hal itu terjadi karena memang itu masalah miskomunikasi saja,” timpalnya.
Polisi mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir, meski harus tetap waspada menyikapi isu penculikan anak. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya berita yang berseliweran di medsos sebelum mengetahui sumber kebenaran informasi yang diterima.
“Kepada warga, kami dari kepolisian mengimbau dan saya tekankan lagi bahwa di wilayah Metro Barat penculikan anak tidak ada dan berita yang beredar itu hoaks,” tandas Ipda Wastono.(*)[Anggi]