Jejamo.com, Kota Metro – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro mendesak pemerintah daerah setempat agar tidak abai dengan kondisi warga di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Karangrejo, Metro Utara. Wilayah tersebut dinilai jarang tersentuh pembangunan.
Ketua Komisi I DPRD Metro, Didik Isnanto, menerima sejumlah keluhan warga di wilayah TPAS Karangrejo saat reses. Banyak warga menganggap keberadaan TPAS yang tidak memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan mereka.
Didik mengatakan, bahkan sejumlah pamong RW menyebut lingkungannya di sekitar TPAS Karangrejo itu tidak layak masuk dalam bagian Kota Metro lantaran kondisi infrastruktur yang buruk dan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) yang minim.
“Ya itu. Tadi Ketua RW 8 dan RW 11 sempat bilang juga, bahwa lingkungan sekitar TPAS ini enggak layak disebut lingkungan kota. Dia merasa tidak layak karena, lingkungan dia tidak ada drainase, jalanan juga kondisinya rusak, terus kalau malam juga gelap gulita. Maka, apakah kondisi seperti itu pantas disebut kota?” ujar Didik saat diwawancarai usai reses yang berlangsung di D’Barleys Farm Karangrejo, Metro Utara, Rabu, 15/2/2023.
Didik juga bakal meminta Pemkot Metro segera mencari solusi persoalan yang dihadapi masyarakat khususnya soal drainase, mengingat usia TPAS yang telah beroperasi selama 37 tahun.
“Ketua RW-nya bilang juga tadi, dari 12.000 meter jalan yang ada, belum ada saluran drainase. Itu kan sudah lama sekali. Nah, ke mana kita selama ini? Ke mana pemerintah? Gitu kan? Masak iya, satu RW enggak ada drainase. Itu yang kita harus desak, karena konsep pembangunan itu harusnya merata,” cetusnya.
“Segala keluhan yang dikatakan sama warga masyarakat tadi, itu kan tertuang juga dalam janji politik Wali Kota Metro dan itu harus ditepati dong. Yang kita garis bawahi itu, pembangunan jangan hanya dilakukan di luar saja, tapi bagian dalam juga harus diperbaiki, dibangun. Mereka di sekitar TPAS ini kan warga Metro juga,” timpalnya.
Pemerintah diharapkan dapat memaksimalkan peluang ekonomi sirkular, dengan memanfaatkan pengelolaan sampah plastik untuk diubah menjadi produk UMKM berbasis industri rumahan.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan itu juga mendesak agar wilayah Metro Utara masuk skala prioritas, karena dianggap jarang tersentuh pembangunan.
“Maka, di sini kita mendesak Pemkot Metro untuk lebih memperhatikan, serius memperhatikan pemerataan pembangunan. Memperbaiki infrastruktur itu ya harus punya komitmen,” tandasnya.(*)[Anggi]