Senin, Desember 16, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Seorang Pria di Metro Tewas Gantung, Begini Pesan Terakhirnya

Ilustrasi. | pixabay

Jejamo.com, Kota Metro – Seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di bawah pohon mangga, di sebuah rumah kos yang terletak di wilayah Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, KOta Metro, Kamis, 16/3/2023.

Belakangan diketahui identitas korban dari KTP miliknya. Ia bernama Rafiudin, pria berusia 34 tahun yang merupakan warga RT36/RW09, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat.

Salah seorang tetangga korban, sekaligus teman dekat Rafiudin, menduga kematian karibnya tersebut disebabkan masalah keuangan dan tekanan dari perusahaan tempatnya bekerja di Bandar Lampung yang bergerak di jasa tour guide.

“Kan itu ada surat yang ditulis Rafi sebelum dia meninggal. Saya enggak tahu persisnya kenapa. Tapi dia memang lagi banyak masalah keuangan. Utang sama kawan, Uutang di kantor dan macem-macemlah. Dia kerja di jasa tour guide di Karang,” ungkap sahabat Rafi itu.

“Sebenarnya, sejumlah utangnya sudah diselesaikan sama orang tuanya. Mungkin dia tertekan karena malu atau gimana gitu,” timpalnya.

Dia mengaku mendengar kabar mengenai Rafi yang meninggal dari beberapa kenalannya yang lain.

“Tadi pagi saya dapat kabarnya, sekitar jam 7. Setelah tanya-tanya ke kawan yang lain, benar saja, Rafi yang meninggal,” ucapnya.

Sementara itu, dari hasil olah TKP didapat sebuah surat yang menjadi pesan terakhir Rafi. Dari isi surat itu diduga kuat ia nekat bunuh diri karena malu terhimpit utang.

“Cek ajah di WA saya, liat di operator. Saya sengaja hapus WA karena Hafis selalu ngancem saya dan ngatain saya binatang. Catatan: buat para bos,… inget kalian bos, bukan berarti bisa seenaknya sama bawahan, kami rakyat jelata bisa nekat karena kami tak punya apa-apa. Buat Mas Agus makasih banyak ya atas kebaikannya, semoga Allah yang membalas kebaikan Mas Agus. Aamiin allahumma aamiiin,” bunyi surat tersebut.

“Parahnya setelah kejadian kelar dari Polsek 22 karena bapak saya telah mengganti sejumlah uang yang saya hilangkan dan diangagp sebagai penggelapan sama si Hafis. Dia bilang ke saya kalo dia suruh saya kerja sama dia selama setahun abis Lebaran. Kalau saya nolak dia akan bilang ke orang tua saya kalau saya udah membawa kabur uangnya 50 juta… Ya Allah parah tu orang… Udah buat saya hancur karena nama saya di share ke group wisata ditambah saya suru ikut kerja dia tanpa bayaran selama setahun… Berhari-hari saya ngurung diri sampe Mas Agus bingung kenapa saya kayak gitu… Saya gak mau cerita karena saya gak mau Mas Agus tau masalah saya, saya malu mas… Maafin saya Mas Agus,” tutupnya di surat itu.

Setelah dilakukan evakuasi, jenazah Rafi dibawa ke RSUD Ahmad Yani untuk kemudian langsung dipulangkan ke rumah duka di kediaman orang tuanya di Kampung Sawah, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat.(*) (Anggi)

Populer Minggu Ini