Jejamo.com, Kota Metro – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan, meresmikan pembangunan Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MuAD) Mart di Kota Metro, Kamis, 13/4/2023. Zulhas menyebut pesantren mart atau disingkat tren mart pertama di Lampung itu merupakan langkah inovatif untuk melatih masyarakat melahirkan UMKM baru.
“Nah ini kita dalam rangka mengembangkan ekonomi, agar UMKM kita berkembang, agar enterpreneur-enterpreneur terlahir, gitu ya. Jadi, ekosistem itu akan kita bangun dan kalau nanti berkembang, maka UMKM seperti kerupuk, sambal, yang bikin pakaian, yang bikin keripik itu bisa bergabung, bisa nyuplai ke warung-warung ya. Pertama di Lampung,” ujarnya saat diwawancarai usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan MuAD Mart di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Jalan Tangkil, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat.
Menurut Zulhas, tren mart atau warung pondok pesantren merupakan bagian dari 4 pilar yang saat ini tengah dikembangkan oleh Kemendag RI. “Itu kami kembangkan ada 4 pilar, satu UMKM, dua grosir-grosir, tiga marketplace, kemudian di sini ada lembaga pengembangan ekspor dan perbankan.
Dan kalau itu sistemnya kita bangun, maka itu akan berkembang,” ungkapnya.
Menanggapi harapan Mendag RI untuk mengembangkan tren mart, Kepala SMP MuAD Kota Metro Ali Musyafa optimis bisa melakukannya dan hasilnya nanti dapat dirasakan oleh tenaga pendidik di lingkungan sekolah.
“Jadi, itu support beliau, sekitar Rp40 jutalah modalnya dan nanti akan ada pendampingan juga, sehingga nanti warung ini bukan hanya diberikan tapi juga didampingi supaya berkembang. Nah insya Allah nanti kalau berkembang, besar, pesat dan maju, bisa menambah kesejahteraan guru,” kata Ali Musyafa.
Selain itu, MuAD Mart juga nantinya akan difungsikan sebagai sarana pembelajaran, melatih siswa untuk praktik belajar studi kewirausahaan.
“Jadi, pasar utamanya adalah siswa kita yang jumlahnya seribuan itu, ditambah dengan guru. Kemudian juga kan MuAD Mart ini nantinya bisa difungsikan sebagai media belajar untuk siswa, belajar kewirausahaan,” ulasnya.
Ali bersyukur atas dukungan yang diberikan Kemendag RI dan semua pihak yang terlibat. MuAD Mart diprediksi akan beroperasi dengan optimal usai Idul Fitri nanti, dengan target omzet Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari.
“Ya. Alhamdulillah tentunya, ini di-support, diberikan pemantik, melalui program dari Kementerian Perdagangan untuk penataan warung dan melibatkan ada CSR, Mandiri, Indogrosir yang memberikan warung, rak dan isinya yang tadi diresmikan,” tuturnya.
“Habis Lebaran itu baru kelihatan omzet yang sesungguhnya, dua bulan setelah :ebaran masuk itu baru bisa kelihatan. Kalau target omzet kita dari warungnya saja itu dari satu juta sampai satu juta setengah per hari, itu target untuk bisa hidup,” tandasnya.(*) (Anggi)