Jejamo.com, Kota Metro – Hari Kartini menjadi momen penting untuk mengingatkan perjuangan Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan kemerdekaan dan tokoh perempuan yang berani menuntut haknya di zaman kolonial. Kartini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia untuk berjuang menjadi lebih baik.
Sayangnya peringatan Hari Kartini di Kota Metro dilakukan seperti tanpa makna. Puluhan bangku kosong terlihat dalam kegiatan yang berlangsung di Wisma Haji Al Khairiyah. Sejumlah pejabat yang notabene kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tampak tak hadir. Acara pun berjalan dengan persentase peserta sekitar 30 persen saja.
Apakah peringatan Hari Kartini di Bumi Sai Wawai sepi peminat? Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Metro Silfia Naharani menampik pertanyaan tersebut. Menurutnya banyak tamu undangan yang tidak datang karena sakit. Pun sudah mengonfirmasi ketidakhadiran mereka pada kegiatan tahunan itu.
“Jadi bukan tingkat kesadaran yang menurun, karena Lampung ini kan masih dalam sorotan. Saya juga sudah memberikan arahan sebelumnya agar kegiatan seremonial tidak terlalu gebyar, tapi kita perbanyak turun ke masyarakat. Yang tidak hadir sudah izin karena sakit, bahkan ada yang masih sakit saja tetap hadir ke acara ini,” ujarnya, Selasa, 9/5/2023.
“Saya minta rekan pers dapat membantu dan mendukung, kepedulian program-program perempuan, seperti Kartini yang menginspirasi, perempuan kokoh, tangguh dan pelopor kebaikan. Jadi teman-teman pers yang menilai, kita sudah menjadi pelopor kebaikan atau belum, bila belum tolong berikan masukan,” imbuhnya.(*) (Abid)