Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Proyek Talut Dikeluhkan Warga, Lurah Hadimulyo Barat: Tak Sesuai Rencana Pembangunan

Hasil pengerjaan proyek talut di Kampung Sawah Kota Metro menuai protes karena justru dampaknya merugikan warga di lingkungan sekitar. | Anggi/Jejamo.com 

Jejamo.com, Kota Metro – Lurah Hadimulyo Barat, Agus Salim, menyebut proyek rehabilitasi talut di Kampung Sawah, Jalan Lukman Tanjung, RW 09, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, tidak sesuai dengan rencana pembangunannya.

Agus Salim mengatakan jika pengerjaannya mengikuti rencana pembangunan, seharusnya lantai saluran irigasi tersebut dicor. Hal itu disampaikannya merespons keluhan masyarakat di sekitar talut yang halaman rumahnya menjadi becek, diduga disebabkan aliran air merembes dari talut.

“Saya pernah datang dengan orang dari Dinas PU, dari Bidang Pengairan, Pak Burhan namanya. Kami datang untuk lihat hasil dari rehab itu. Sudah ditunjukkan juga sama Bu Sita, warga situ, untuk mengeceknya. Ya irigasi itu belum disemen lantainya. Waktu itu, sampai masuk ke setier itu juga dia, ngecek di depan Pak Burhan,” kata Agus Salim saat diwawancarai Jejamo.com, Jumat, 19/5/2023.

Menurut Agus, pihak rekanan pelaksana pekerjaan itu mengaku tidak menyemen lantai talut dikarenakan keluhan petani yang ingin membuka saluran air untuk mengaliri sawahnya. Sehingga pengerjaan rehabilitasi irigasi itu menjadi belum maksimal.

“Karena itu kan saluran air ke sawah milik petani juga. Makanya kerjaan itu dihentikan sementara waktu. Karena kalau kata pekerjanya juga, mereka itu sampai ditungguin sama para petani,” ungkapnya.

Ia mengaku sampai saat ini masih terus berupaya untuk mengawal suara warga Kampung Sawah yang mengeluhkan kualitas pekerjaan rehabilitasi talut tersebut. Agus juga masih menunggu kabar dari Dinas PUTR Kota Metro untuk penyelesaian peningkatan irigasi di sana.

“Ya sampai sekarang saya juga masih menunggu kabar terbaru. Kalau enggak salah, kabarnya itu kan masih ada untuk pemeliharaan di bulan Juni ini,” tukasnya.

Sebelumnya, warga mengeluhkan dampak pembangunan talut tersebut yang dinilai jutru merugikan. Tidak tersedianya lubang-lubang drainase pada dinding talut menyebabkan air hujan mengalir ke rumah-rumah warga. Selain itu lantai talut yang tidak dilakukan normalisasi diduga membuat aliran air merembes hingga ke halaman rumah sejumlah warga. Jejamo.com mencatat proyek pengerjaan peningkatan talut itu dilakukan pada awal November 2022 dan ditargetkan rampung pada Desember 2022 lalu.(*) (Anggi)

Populer Minggu Ini