Jejamo.com, Lampung Tengah – Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia hanya memiliki 2 jenis musim dalam satu tahun. Kemarau dan hujan. Saat musim kemarau, suasana sebagian besar wilayah di negeri ini kering dan panas. Berbeda ketika memasuki musim hujan, sebagian besar wilayah diguyur hujan ringan, sedang, hingga lebat. Selain itu, awan mendung juga sering terjadi di beberapa tempat meskipun cuaca tidak hujan.
Kondisi tersebut membuat perlunya dilakukan pengendalian air. Agar saat musim kemarau tiba, dengan debit air yang minim, distribusi air diatur pemakaiannya. Juga bila musim hujan datang, pengendalian air dilakukan untuk mencegah lahan pertanian rusak karena banjir.
Pengendalian air sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang upaya produksi pangan. Hal yang sejalan dengan upaya UPTD PSDA Wilayah II Metro melakukan pemeliharaan Bendung Sri Katon yang mulai mengalamai pendangkalan karena sedimentasi.
Masyarakat berharap agar pemerintah melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung bisa melakukan pemeliharaan untuk mengatasi hal tersebut. Kepala UPTD PSDA Wilayah II Metro dalam kunjungannya ke Bedung Sri Katon mengatakan akan mengusulkan pemeliharaan dengan melakukan pengangkatan sedimen pada tahun ini.
Daerah Irigasi Way Srikaton memiliki areal baku potensial 1.220 hektare dan areal fungsi 1.075 hektare, dengan saluran induk sepanjang 12.500 meter dan 5.000 meter saluran sekunder serta memiliki sebuah bendung bernama Bendung Sri Katon yang terletak di Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah. Daerah irigasi ini melayani empat desa di wilayah Lampung Tengah yaitu Desa Margorejo, Karangtanjung, Negara Aji Baru, dan Negara Aji Tua.(*)