Selasa, Desember 17, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Bhabinkamtibmas Polres Tanggamus Amankan ODGJ Resahkan Masyarakat

Medi (65), ODGJ yang meresahkan warga Pekon Rejosari, Tanggamus, dibawa ke RSJ Lampung. | Dok.

Jejamo.com, Tanggamus – Sebuah video seorang pria yang mengalami gangguan kejiwaan bersenjata golok menebas tiang bendera dan umbul-umbul di Dusun Karang Indah Pekon Rejosari, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, beredar luas di masyarakat.

Atas peristiwa tersebut, Bhabinkamtibmas Polsek Pulau Panggung Bripka M. Manurung bergerak cepat mengamankan pria tersebut dibantu Kepala Pekon (Kakon) Rejosari dan warga.

Proses diamankannya ODGJ tersebut berlangsung dramatis, sebab awalnya pria tersebut hendak melakukan perlawanan meski akhirnya berhasil dibujuk dan menjadi tenang setelah diberikan obat yang dibawa seorang bidan.

Guna mengantisipasi kambuhnya pria itu, Bripka Manurung bersama Kakon Suharyono, bidan desa Ayu Desty membawa pria ODGJ tersebut ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.

Menurut keterangan Kapolsek Pulau Panggung, AKP Musakir, pria ODGJ tersebut diketahui bernama Medi (65), adalah perantau dari Jawa dan tidak memiliki keluarga.

“Pria tersebut telah diamankan dan langsung dibawa ke RSJ Lampung, tadi malam,” kata AKP Musakir mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra.

Kapolsek mengungkapkan, dalam membawa ODGJ tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kakon Rejosari, bidan desa dan Dinas Sosial yang selanjutnya ODGJ dititipkan di Yayasan Aulia Rahma Bandar Lampung.

“Saat ini ODGJ tersebut dititipkan di yayasan, sebab ia tidak memiliki keluarga sambil menunggu biaya yang sedang kami kumpulkan bersama kakon sebab yang bersangkutan menggunakan biaya umum dengan penjamin Kakon Rejosari yang rencana diproses oleh Dinsos Tanggamus,” ungkapnya.

Kapolsek menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Bhabinkamtibmas ODGJ tersebut sebelumnya dalam kondisi normal yang diketahui datang merantau dari Pulau Jawa pada tahun 1980 melalui Kotabumi, jalan kaki ke Air Hitam Lampung Barat sampai ke Rejosari.

Pada tahun tersebut, Medi juga membuka kebun hingga sekarang dan dia tinggal dengan mendirikan gubuk berukuran 3×3 di pekon setempat, tempat dia bernaung selama ini.

“ODGJ punya kebun tapi tidak diurus, sehingga untuk makan sehari-hari dia diberi oleh tetangga dan pihak pekon yang peduli. Dia sendiri mulai kambuh sakit pada tahun 2017 dan yang parah pada 2018 hingg sekarang,” jelasnya.

Disinggung alasan menebas tiang bendera dan umbul-umbul, ODGJ mengaku kesal sebab dirinya merasa sebagai anggota keamanan dan melihat warga memasang umbul-umbul malam hari.

“Alasannya dia marah, karena warga memasang bendera di malam hari. Menurutnya harusnya pasang bendera pada pagi hari,” jelasnya.

Kapolsek berharap dengan pengobatan itu, ODGJ tersebut dapat sembuh sebab selama ini sangat meresahkan.

“Selama ini dia meresahkan, ke warung dan ke mana-mana selalu menenteng golok. Mudah-mudahan dia dapat pulih setelah diobati,” tandasnya. (*)

Populer Minggu Ini